Mohon tunggu...
Nanang Chairudin
Nanang Chairudin Mohon Tunggu... -

suka membaca dan menulis, ngeblog juga suka lihat di www.nanangchairudin.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Gila

25 Desember 2012   13:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:03 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saat memandang langit di malam hari pemuda itu merasakan seolah-olah bintang akan berjatuhan menghujani bumi, saat memandang langit di siang hari pemuda tadi merasakan seolah-olah matahari akan padam karena telah sekian lama menyinari bumi, begitu pula saat pagi hari pemuda itu memandang mentari seolah-olah mentari pagi tidak akan naik ke atas dan hanya berhenti saja di ufuk timur sana.

begitulah yang di rasakan sang pemuda,

bukan hanya itu saja, setiap kejadian-kejadian yang dialami setiap detik, setiap menit dan setiap jam dalam sehari selalu di terjemahkan lain oleh sang pemuda. saat ada rombongan motor melaju di belakangnya sang pemuda dengan rasa takut yang luar biasa merasakan bahwa rombongan motor di belakangnya adalah sekelompok gang yang sedang memburu dan bermaksud membunuh dirinya.

setiap ada 2 orang yang bercerita seolah-olah topik yang di bicarakan adalah dirinya, setiap judul sinetron, judul berita dan berbagai judul tayangan televisi yang di tontonnya di terjemahkan bahwa dia adalah subjek di dalamnya, saat menonton film dia membayangkan seolah dia adalah tokoh paling jahat di film tersebut, saat ada kematian dia merasakan pula bahwa dia sebentar lagi juga akan merasakannya.

dia sudah gila,

dia sudah gila, begitulah warga sekitar memberi julukan kepada pemuda pemimpi dan perenung nasib ini, dia sudah gila,

apa gunanya orang tuanya menyekolahkannya, ?

apa gunanya dia selalu mendapat rangking di kelasnya ? jika ternyata dia hanya menjadi si gila ?!!

bukan gila harta maupun gila cinta, gila yang di derita pemuda di karenakan sebuah masalah-masalah yang menumpuk dan tidak terselesaikan yang menyebabkan beban otak si pemuda tidak sanggup memikulnya, lalu apa masalah yang telah di alami sang pemuda ..? tak lain dan tak bukan hanyalah masalah-masalah khayalan yang di ciptakanna sendiri, sebuah masalah yang ada dalam angan2nya sebuah masalah yang mana seolah-olah dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap semua kekacauan di luar sana, sehingga sang pemuda memutuskan untuk mengurung diri di dalam kamar sempitnya,

sang pemuda takut untuk keluar rumah, karena sekali lagi sang pemuda berfikir bahwa di luaran sana sudah siap puluhan penembak jitu yang siap mengeksekusi dirinya atas masalah-malasah yang telah di buatnya, sekali lagi masalah khayalan hasil ciptaannya sendiri ...

lalu bagaimana kelanjutan kisah si gila ..? (bersambung..)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun