Mohon tunggu...
Nanang Christianto
Nanang Christianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Ilmu Komunikasi

Mencintai Indonesia apa adanya.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Digitalisasi Pertanian, Sudah Siapkah Petani Kita?

26 Mei 2022   20:15 Diperbarui: 26 Mei 2022   20:22 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan hadirnya Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI), Human Machine Interface, Robotic and Sensor Technology, 3D Printing Technology. 

Menurut Dalle (2016) sejarah ekonomi dunia telah melalui empat era dalam hidup manusia yaitu era masyarakat pertanian, era mesin pasca revolusi industri, era perburuan minyak, dan era kapitalisme korporasi multinasional. 

Kemudian muncullah Gelombang ekonomi digital yang hadir dengan bentuk landai, inklusif, dan membentangkan peluang. 

Karakteristik ekonomi digital oleh pelaku startup cenderung memiliki konsep yang mengutamakan kolaborasi dan sinergi antar pihak, oleh sebab itu ekonomi digital mampu mengangkat usaha kecil dan menengah untuk memasuki bisnis dunia. 

Ciri ekonomi digital adalah melakukan perdagangan global dan banyak memotong rantai sehingga memberi keleluasaan partisipasi pasar.

Munculnya Pertanian 4.0

Perkembangan internet memberikan peluang sektor pertanian untuk melakukan sejumlah inovasi yang bermanfaat, contohnya penerapan Internet of Things (IoT) dalam pertanian mampu membantu petani mendeteksi kondisi tanah, cuaca, memantau hama dan lain sebagainya. 

Pelaksanaan pertanian 4.0 memberikan pengaruh pada produsen dan konsumen. Konsumen akan menjadi lebih dekat kepada petani, dengan menggunakan teknologi digital proses transaksi produk pertanian dapat menjadi lebih cepat dan efektif. 

Pertanian 4.0 pun membuka peluang untuk menguatkan produktivitas dan meningkatkan nilai usaha pertanian dalam arti luas.

Sebagian petani telah berubah dari pola pertanian konvensional ke pola pertanian digital yang sesuai perkembangan zaman (meski belum semuanya). Sejumlah startup di Indonesia melihat permasalahan tersebut dan mencoba mengembangkan industri pertanian di Indonesia. 

Teknologi Pertanian 4.0 merupakan fase pertanian yaitu praktik, metode dan tekniknya berlandaskan pada teknologi digital, meliputi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta internet. Dalam prosesnya terintegrasi dan terhubung dengan pihak luar, melalui transmisi dan komunikasi data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun