Mohon tunggu...
Nanang Sumanang
Nanang Sumanang Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Indonesia Davao-Filipina

Saya Lulusan Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin IAIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Detik Hidup: Urip, Urap, dan Urup

26 Desember 2023   17:30 Diperbarui: 26 Desember 2023   17:33 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata waktu yang berasal dari kata wa, qa, ta secara umum berarti batas akhir kesempatan dalam melakukan sesuatu, contohnya waktu shalat, itu ada jelas batas kapan awal dan akhirnya suatu shalat.

Ada juga kata Ad-Dahru yang berarti masa yang sangat Panjang, seperti punahnya alam raya ini/ kiamat (al-Jatsiyah: 2).

Al-Ajal juga berscerita tentang waktu, tetapi lebih menekankan waktu berakhir sesuatu, seperti ajal manusia.

Kata al-Hin juga berarti waktu yang bersesuaian antara waktu dan tempat seperti dalam surat al-a'raf : 24.

Kata yang mengandung arti waktu juga adalah sa'ah, sesuatu yang pendek dan akan berakhir, seperti masa kehidupan di dunia yang singkat yang akan segera punah (an-Nahl: 61).

Atau kata-kata lainnya, yang pasti bahwa Islam mengajarkan kepada kita bahwa mengelola serta mengisi waktu dengan segala kebaikan itu sangat penting untuk menentukan ketinggian derajat kita di mata Allah SWT.

Seorang penyair Libanon, Kahlil Gibran mengatakan tentang waktu bahwa "...Dan mengetahui bahwa hari kemarin tiada lain dari kenangan hari ini, dan hari depan merupakan impian masa kini..." Seseorang yang ingin mempunyai kenangan yang indah seharusnyalah ia mengisi hari kemarin dengan kebaikan, dan seseorang ingin memimpikan masa depannya dengan baik, makai a harus mengisi hari ini dengan kebaikan juga.

Seorang penyair besar WS Rendra mengatakan bahwa " Kemarin dan esok adalah hari ini. Bencana dan keberuntungan sama saja. Langit di luar langit di badan Bersatu dalam jiwa" Inti dari puisi di atas adalah bahwa semua peritiwa yang terkait dalam waktu, itu semuanya tergantung dari kita menyikapi semua kejadian-kejadian di masa lalu, dan harapan di masa depan, pada saat ini.

Terakhir penulis ingin mengutip sebuah hadits dari baginda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari:

Dari Abdullah bin Umar ia berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundakku seraya bersabda "Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau musafir yang melewati suatu jalan"

Lalu Ibnu Umar berkata: "Apabila kamu berada di sore hari, janganlah kamu menunggu melakukan suatu pekerjaan hingga pagi hari. Apabila kamu berada di pagi hari, maka janganlah kamu menunggu melakukan sesuatu hingga sore hari. Gunakanlah waktu sehatmu untuk menghadapi waktu sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi kematianmu."

Selamat Tahun Baru 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun