Mohon tunggu...
nana nirwana
nana nirwana Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi di UIN SUSKA RIAU

Saya suka membaca, dari membaca kita akan belajar dari sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Dua Air Laut yang Tidak Menyatu! Simak Penjelasannya

2 Januari 2023   17:44 Diperbarui: 2 Januari 2023   17:58 14804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua lautan yang tidak menyatu? Simak alasannya...

Air adalah senyawa  penting bagi semua bentuk kehidupan yang dikenal sejauh ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Rumus kimianya adalah H2O,  setiap molekul mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.

Menurut Peureulak (2009), air laut adalah air yang berasal dari laut atau samudera dengan salinitas rata-rata 3,5%, artinya  1 liter air laut mengandung 35 gram garam. Perbedaan utama antara air laut dan air tawar adalah adanya  garam di air laut sedangkan  air tawar tidak mengandung garam. 

Tentang Jenis Air Fenomena air laut yang tidak bercampur ini terjadi di Selat Gibraltar. Fenomena air laut  tidak menyatu ini disebabkan oleh pertemuan Laut Atlantik dan Mediterania. Ketika dua badan air  bertemu, sifat dari badan air  tidak berubah. Kepadatan dan salinitas air laut Mediterania lebih tinggi daripada air laut  Atlantik. 

Karena itu, terjadi fenomena  menarik  di sana, yakni bertemunya dua perairan laut, namun kedua jenis air tersebut tidak bercampur atau air laut tidak menyatu.Fenomena ini  disebutkan dalam Al Quran dalam surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang artinya: "Dia memberikan dua laut yang mengalir, yang kemudian bertemu. 

Di antara keduanya ada garis yang tidak boleh dilintasi oleh siapa pun."Fenomena air laut tidak nyambung merupakan bukti kebenaran Al-Qur'an dalam ilmu pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun