Sebagai bagian dari Program UNNES LANTIP Angaktan 4, mahasiswa yang bernama Najma Aiman Hajiroh dan Suriana Kholifah mengembangkan produk kreatif yang berfungsi sebagai media ajar bagi siswa SMK Negeri 1 Kudus. Produk ini diterima oleh Guru Pamong, Bu Ragil Setiani, S.Pd., untuk digunakan dalam mata pelajaran Menghias Busana pada Elemen Eksperimen Tekstil dan Desain Hiasan Fase F sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Salah satu produk inovatif yang dihasilkan adalah Obi Belt dengan hiasan teknik Sashiko, sebuah teknik dekoratif asal Jepang.
Mahasiswa membuat Media Ajar berupa Obi Belt dengan Teknik Hitomezashi dan motif Hanazashi (bunga) yang sederhana namun elegan. Pembuatan media ajar ini dilakukan selama 3 hari saja. Produk ini dirancang untuk membantu siswa memahami teknik hiasan tradisional Jepang, yaitu Sashiko. Teknik ini dikenal sebagai metode menjahit hias yang dimulai pada era Edo di Jepang, sekitar tahun 1600-an, yang berfungsi baik sebagai dekorasi maupun penguatan kain.
Dalam proyek ini, mahasiswa memperkenalkan Teknik Sashiko guna memperkaya keterampilan menghias tekstil siswa. Mahasiswa mengajarkan teknik Sashiko mulai dari konsep dasar hingga penyelesaian akhir Obi Belt. Prosesnya mencakup:
1. Pengenalan dan Desain Motif: Mahasiswa memandu siswa dalam memahami sejarah dan filosofi Sashiko serta mengenalkan motif Hanazashi yang akan diaplikasikan. Setelah itu, siswa membentuk kelompok dan membuat desain yang bisa dicari melalui Youtube, Pinterest, maupun Instagram.
2. Teknik Menjahit Sashiko: Siswa belajar teknik tusuk Sashiko dasar, sesuai dengan Teknik yang sudah dikonsultasikan saat pembutan desain.
3. Pembentukan Obi Belt: Tahap akhir adalah menjahit kain menjadi sebuah Obi Belt.
Produk Obi Belt ini membantu siswa memahami secara praktis konsep hiasan tekstil, khususnya Sashiko. Dengan belajar langsung mulai dari desain hingga proses penjahitan, siswa dapat menguasai keterampilan ini secara menyeluruh, serta memahami aplikasi kreatif dan artistik yang dapat diterapkan dalam berbagai proyek tekstil.
Mahasiswa memiliki peran penting dalam menciptakan dan membimbing siswa melalui proses pembelajaran ini. Mereka tidak hanya memperkenalkan konsep Sashiko, tetapi juga mendampingi siswa dalam setiap tahapan, mulai dari desain hingga proses penjahitan. Seluruh proyek diselesaikan dalam tiga pertemuan, dengan masing-masing pertemuan berlangsung selama tiga jam pelajaran.
Dengan adanya produk ini, diharapkan siswa memiliki keterampilan baru yang bisa mereka kembangkan lebih lanjut dalam bidang tekstil dan desain. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya berkontribusi pada pengembangan keterampilan siswa, tetapi juga memperkaya pengalaman mereka sebagai calon pendidik yang kreatif dan inovatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H