Hari ini tepatnya hari sabtu saya dan teman-teman biasa kumpul di suatu acara, hari ini salah satu temanku membawa kabar berita di majalah yaitu di China ada sup bayi. Terkejut kami semua mendengar berita itu lalu salah satu temanku menunjukan majalahnya dan kami berebut untuk membacanya, belum selesai kami membacanya di sampingnya tertera foto bayi yang sedang di lumati atau yang sudah siap saji. Tersentak kami semua merinding melihatnya, Gila itu kata-kata serempak dari kami semua. Ya Allah, betapa teganya mereka terhadap janin yang berumur 6-8 bulan di buat sup. Pasalnya adanya gosip mengenai makanan penambah kekuatan dan stamina yang dibuat dari sari/ kaldu janin manusia atau yang lebih dikeal dengan sebutan "Healthy soup". Healthy soup dipercaya dapat mendapat stamina dan keperkasaan pria terbuat dari janin bayi manusia berumur 6-8 bulan.  Sebagai hasilnya pria berusia 62 tahun ini menjelaskan khasiat 'Healthy Soup' , yakni mempertahankan kemampuanya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam. Namun tetapi tidak mudah untuk mendapatkan 'helthy Soup ini, juru masak restauran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah didapat karena mereka tidak tersedia 'ready stock'. DItambah pula bahwa makana harus makanan harus disajikan secara fresh, bukan frozen. Tetapi kalo berminat mereka menyediakan ari-ari  bayi (plasenta) yang dipercaya dapat menigkatkan gairah seksual dan juga obat awet muda. menurut beberapa sumber janin yang dikonsumsi semua adalah janin bayi perempuan. Apakah ini merupakan akibat kebijaksanaan pemerintah China untuk mewajibkan satu anak dalam satu keluarga yang berlaku sampai sekarang, atau hanya karena kegemaran orang akan makanan sudah mencapai kondisi yang sangat terkutuk. ini lah beberapa bukti adanya sup bayi Di china, bagaimna pendapat kalian setelah menyaksikan ini semua. Pastinya akan merinding, nafsu makan jadi hilang. [caption id="attachment_84816" align="aligncenter" width="452" caption="sedang menyantap sup bayi"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H