Tetes demi tetes air mata ibu membasah! Pipinya,
Tak tahan mendengar keing!nan anak semata wayangnya..
Sejak usianya masih kecil dia telah d vΘnis ada kanker ganas di otaknya. DΘkter mengh!mbau agar selalu banyak ìstirahat.
Karena kΘndisi tubuhnya yang lemah..
Bahkan sampai sekarang pergaulan dia pun terbatas.
Tak bebas bergaul, karena melihat kΘndisinya yang semakin hari semakin buruk anak tersebut hanya dapat menghabiskan waktu nya didalam rumah..
Ea bEg!nilah keseharian nya..
Ayahnya yang sibuk dgn pekerjaanya hanya dapat memasrahkan urusan anaknya kepada sang istri. Selepas pulang dri kantΘr baru ayahnya dapat menjaga dan selalu mengawasi kΘndisi sang anak.
Ayahnya yang baik selalu peduli dengan keadaan keluarganya.
Dia hanya mampu berusaha dan berdoa.
SemΘga anak satu-satu nya selalu dalam lidungan Allah Swt....