Mereka tidak memahami dukaku, mereka berusaha menghibur, namun tidak pada tempatnya saja.Â
Ingin kumaki Tuhan, mengapa Ia membiarkan suamiku pergi?
Tapi sebagai manusia yang beragama, siapalah aku yang bisa memaki Tuhan karena mengambilnya dariku.Â
Aku toh hanya bisa menerima takdirku, menjalani kehidupan hingga nanti ajal menjemput.Â
Kalau kata orang mengikhlaskan kepergiannya....
Bagaimana caranya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!