Suatu hari tetangga yang lain membawakan oleh-oleh durian Kalimantan, yang dipetik langsung dari kebunnya.Â
Karena pernah kecewa dengan durian Monthong, saya awalnya tidak terlalu antusias mau menyantapnya. Tapi cobain, gak masalah lah ya.
Saat dibuka, aneh juga, kok berwarna oranye. Tapi itu sih terlihat dagingnya padat sekali. Sensasi pertama dilidah adalah rasa manis, kemudian saat digigit begitu legit, semakin dikunyah, rasa manis dan segarnya menguasai rongga mulut. Hmm...
Sejak itu, saya tidak pernah menolak kalau ada yang menawarkan durian Medan dan Kalimantan. Rating enaknya dalam angka 5 tidak cukup untuk mewakilinya!
Ah, tapi saya penasaran juga dengan durian ini sebenarnya berasal darimana.Â
Dilansir dari Kompas.com, durian ternyata berawal dari Kalimantan. Ditelusuri kembali ke Detik.com, durian juga dulunya berasal dari Sumatera. Kemudian, menyebarlah ke Jawa, Papua, Malaysia, Singapura hingga ke Thailand.Â
Kalau Mohamad Reza Tirtawinata, ahli durian dari Yayasan Durian Nusantara mengira bisa jadi orang Thailand mengambil bijinya dari Kalimantan.Â
Hmm, kalau saya mengiranya bisa jadi gak Thailand memiliki biji buah durian tersebut, karena adanya perdagangan antar negara di jalur sutera, yang diadakan sejak  sekitar tahun 260 SM?
Kalau Malaysia sendiri, ya, mungkin karena dulu Indonesia-Malaysia merupakan satu wilayah, sebelum Inggris-Belanda memecah Malaysia-Indonesia terpisah menjadi dua. Jadi durian juga ada diwilayahnya, kemudian dibudidayakan, dan berkembang, sehingga menghasilkan durian yang terkenal enaknya, Musang King.
Dari Malaysia berkembang lagi ke Singapura. Dengar-dengar Singapura sering impor dari Malaysia.Â
Nah, yang menjadi pertanyaan, kenapa durian kita bisa kalah terkenal dengan durian Musang King asal Malaysia dan durian Monthong Thailand, padahal 'kan durian berasal dari Indonesia?