Sebagai wanita, tentu saya ingin mengikuti standar kecantikan, hingga mencari banyak informasi supaya mendapatkan standar kecantikan wanita pada umumnya.Â
Dalam pencarian tersebut saya malah mendapatkan literatur (saya lupa judul buku dan artikelnya) yang menjelaskan mengapa ada standar kecantikan, kemudian mengapa standar kecantikan orang kulit putih di negara Barat dengan orang yang tinggal di negara tropis itu bisa berbeda.
Ternyata standar kecantikan tersebut ada hubungannya dengan perilaku kelas sosial.Â
Sangatlah lumrah dan manusiawi ternyata, kalau manusia itu akan cenderung meng-copy apa yang dilakukan oleh orang kaya. Apalagi standar kesuksesan dan kemakmuran, serta kebahagiaan kita didunia ini berupa materi.Â
Di negara Barat, dulunya yang merupakan orang kaya adalah orang berkulit putih. Hanya orang-orang kaya inilah yang mampu pergi ke luar negeri, salah satunya negara tropis.Â
Kulit kecokelatan sehabis berkunjung ke negara tropis dianggap sebagai gengsinya orang kaya. Untuk itu, tidak aneh kalau orang Barat berkulit putih menginginkan warna kulit yang kecokelatan, bahkan menciptakan mesin tanning sebagai pengganti berjemur di negara tropis.
Berbeda dengan negara tropis, yang dulunya memiliki kecenderungan bekerja dibawah terik matahari. Sulit bagi orang yang tinggal di negara tropis untuk menghindari sinar matahari, kecuali berada didalam rumah saja. Tidak heran, kulit kita yang tinggal di negara tropis cenderung cokelat dan hitam.
Nah, biasanya yang seringkali berada di rumah saja, atau tidak terlalu bekerja banyak diluar rumah adalah orang kaya atau bisa juga para bangsawan. Dengan kurangnya terkena paparan sinar matahari, maka kulit para orang kaya negara tropis ini cenderung putih atau kuning langsat.
Jadi tidak heran, kalau ada stigma tentang standar kecantikan wanita haruslah berkulit putih atau kuning langsat, apalagi standar tersebut sudah didoktrin secara turun-temurun, ditambah dengan adanya iklan produk kecantikan yang membentuk mindset dan imajinasi bahwa cantik itu harus seperti ini.
Hal ini tidak terjadi di Indonesia saja, tapi terjadi di negara lainnya, termasuk negara Barat, cuma cara pandangnya berbeda dikarenakan perbedaan perilaku status sosial.
Dengan begitu, memang sebagai wanita Indonesia, kita perlu mendobrak standar kecantikan yang sudah lalu, karena zaman globalisasi ini sudah membuka mata dan pikiran kita bahwa masing-masing wanita memiliki kecantikannya sendiri.Â