Selama masa pandemi, kegiatan traveling ke negeri lain kerap ditunda demi menjaga kesehatan, sekaligus menjaga keseimbangan finansial, mengingat kondisi perputaran perekonomian di dunia belumlah terlalu stabil.Â
Travel virtual pun ditawarkan kepada orang-orang yang membutuhkan suasana baru, tapi tidak bisa ke mana-mana. Sangat menarik, menurut saya. Kocek yang dikeluarkan tidak terlalu besar, namun setidaknya bisa me-refresh pikiran bagi yang sudah sangat jenuh berada di rumah saja.Â
Beberapa waktu lalu, saya menemukan satu channel YouTube, Hayao, yang merekomendasikan cara travel yang asyik tanpa mesti bepergian.Â
Hayao sangat suka traveling ke negara lain, namun di masa pandemi ini, ia melakukan traveling dengan melihat foto-foto yang menarik dari satu negara yang ingin ia kunjungi dan melakukan make over dapurnya sehingga ia merasakan dirinya seakan sedang berada di negeri yang ia "kunjungi" melalui buku.
Terinspirasi dari channel tersebut, saya teringat pada sepenggal kalimat dalam buku Nyanyian Sunyi Seorang Bisu, Pramoedya Ananta Toer tidak suka dengan konsep komik yang langsung menggambarkan situasi.Â
Beliau lebih senang dengan buku yang bercerita, sehingga daya imajinasi anak bisa berkembang. Daya imajinasi anak berfungsi untuk meningkatkan daya kreativitasnya. Komik bergambar dinilai "mematikan" daya kreativitas sang anak nantinya.Â
Mengingat kalimat tersebut dan menonton vlog Hayao, menginspirasi saya untuk melakukan traveling melalui daya imajinasi, sekaligus membuat suasana seakan saya berada ke negeri yang saya kunjungi.Â
Jerman merupakan negara yang ingin saya kunjungi. Hal ini dikarenakan seringnya saya mendengar cerita tentang negara tersebut dari anaknya teman ibu saya, teman saya sendiri yang sepertinya sangat betah tinggal di sana, vlog salah satu influencer Indonesia yang tinggal di sana, Gita Savitri, dan tentu tulisan-tulisan Kak Hennie Triana, Kompasianer, yang seringkali mengulas tentang Jerman.Â
Kecintaan saya pada makanan, memberikan ide untuk membuat makanan ala western. Spaghetti carbonara dengan bumbu bolognese. Karena suami sedang ada dinas, saya pun berbuka puasa sendiri dengan spaghetti tersebut, ditemani dengan buku Insight Germany yang ditulis oleh Kak Hennie Triana.Â
Traveling pun dimulai sembari menyantap makanan...