"Me Time" Sekaligus Berpenghasilan Melalui Hobi

Tidak semua orang bisa menjalani me time dengan bepergian sendirian, tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa menjalaninya dengan mengerjakan hobi kita. 

Seorang teman, berinisial K, berprofesi sebagai ibu rumah tangga, yang kalau saya lihat di sosial media cukup sibuk. Memiliki dua orang anak yang masih kecil, tidak memiliki asisten rumah tangga, sembari menjalani usaha kue.

Terkadang saya tertawa kecil melihat postingan-nya, di mana anaknya bisa menjatuhkan gorden di kala ia tinggal masak sesaat. Belum lagi ketika anaknya main, mainan pun berserakan di mana-mana. Alhasil dirinya harus membereskan lagi mainan yang berserakan tersebut. Para ibu pasti turut merasakan betapa kegiatan beres-beberes tidak pernah selesai kalau ada anak-anak.

Saya bisa membayangkan betapa lelah teman saya tersebut. Tapi heran, di postingannya tersebut teman saya masih bisa tertawa-tawa. 

Memang sih sejak SMP saya mengenalnya, orangnya memang tipe easy going, jarang sekali marah. Cuman tidak menyangka saja, sikap easy going-nya masih berlanjut, mengingat ada beberapa teman yang sudah menjadi ibu, sikap easy going sudah terbang seiring dengan rasa lelah.

"Lelah sih ada", kata K, "tapi gue nyoba jalanin semuanya dengan nerima dan mensyukurinya, Na," begitulah pengakuannya ketika saya menanyakan dirinya merasa lelah tidak melakukan pekerjaan tersebut sekaligus.

Dan begitu kaget ketika saya mengetahui dirinya sama sekali tidak ada me time, di mana dirinya bepergian sendirian. Melepas lelah dari anak-anak ataupun suami untuk beberapa jam saja. 

Katanya, ia merasa tidak enak hati kalau harus meninggalkan anak-anak dengan mertua atau saudara, dan tidak tega juga membiarkan suaminya kelelahan karena telah bekerja seharian. Toh, pas liburan, mereka bisa berlibur bersama, dan bisa saling menjaga anak bersama. Katanya. 

Bentuk hobi K yang dijadikan me time sekaligus penghasilannya untuk membantu perekonomian keluarga | Foto : Instagram - atas seizin pemilik akun

Berada di dapur dan mengadon bahan makanan, merupakan bentuk me time baginya. Memasak merupakan hobinya sedari kecil. Setelah menjadi ibu rumah tangga secara full time, ia berpikir untuk mencari uang saku untuk dirinya sendiri, supaya tidak membebankan uang rumah tangga dari suaminya. 

Menjual kue, itulah yang terlintas di pikirannya. Suaminya pun mendukungnya dengan menjualkan hasil masakan istrinya kepada teman-teman kantornya. 

K sendiri merasa kaget awalnya, hasil masakan tersebut mendapatkan respon positif. Sejak itu, setiap suaminya membawa hasil masakannya, pasti ludes terjual oleh teman-teman suaminya.