Selama masih ada kesempatan hidup, maka saya akan melakukan hidup saya sebaik-baiknya, walau tidak tahu tujuannya mau ke mana. Maklum saya bukan tipe orang yang punya goals oriented.Â
Jadi ketika Anda mengalami overthinking dan tidak bisa berbagi dengan orang lain, akan lebih baik Anda merehatkan pikiran sejenak dengan meditasi, olahraga, menulis, ataupun aktivitas yang Anda sukai lainnya.Â
Kemudian, membuka diri untuk membaca atau menonton hal-hal yang berbau motivasi. Kalau saya pribadi, saya memotivasi diri dengan membaca dan menonton hal-hal yang berbau gaya hidup minimalis dan mindfulness, terkadang ada juga tentang sejarah.
Introspeksi diri dan belajar menerima kenyataan membantu saya untuk pada akhirnya mengurangi overthinking. Dan mungkin kedua hal tersebut bisa efektif bagi Anda juga.Â
Saya menulis mengurangi overthinking, karena namanya manusia dan segala macam tekanan hidup, pastinya membuat kita selalu berpikir dan memicu overthinking, tinggal kitanya sendiri memilih cara bagaimana menetralisir dan menguranginya.
Menurut saya, mental kita terbentuk lebih kuat dan lebih baik justru dari proses ketidakbahagiaan. Seperti ajaran Taoisme tentang Yin dan Yang, karena ada kesedihan, kita mengenal rasa bahagia, sebaliknya karena bahagialah, kita baru memahami kesedihan.Â
Kedua rasa itu saling melengkapi dan membuat hidup lebih berdinamika dan tidak membosankan.Â
Jadi overthinking, menurut saya, bukanlah gangguan mental, melainkan cara kita berproses menjadi pribadi yang lebih baik ketika bisa mengatasinya.
Semoga bermanfaat^^
Referensi bacaan
- Alodokter. 16 Juni 2020. Hati-hati, Dampak Overthinking Bisa Berakibat Fatal. Diakses dari Alodokter.com tanggal 20 Maret 2021Â
- Halodoc. 26 Juli 2020. Alasan Overthinking Bisa Jadi Gejala dari OCD. Diakses dari Halodoc.com tanggal 20 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H