Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membuka Jendela Toleransi dan Wawasan melalui Kompasiana

23 Oktober 2020   13:01 Diperbarui: 23 Oktober 2020   13:04 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana.com | Foto diambil dari Kompasianer Abdul Azis

# Menambah wawasan

Seperti kata orang bahwa buku adalah jendela dunia, begitu pula dengan artikel-artikel di Kompasiana yang menurut saya seperti jendela dunia.

Pada artikel yang ditulis oleh teman-teman Kompasianer saya mempelajari banyak hal, seperti penyusunan bahasa untuk menulis artikel, kemudian cara membuat menulis artikel yang menarik, dan sebagainya.

Ditambah lagi, wawasan saya juga bertambah mengenai budaya dan kuliner provinsi dan negara lain diluar dari informasi yang pernah saya dapatkan. Seperti ada Mas Kartika Eka H yang banyak membahas tentang budaya dan kuliner khas Kalimantan, kemudian ada juga Kak Hennie Triana yang sering menulis tentang budaya dan kuliner negara Jerman dan beberapa negara lainnya yang pernah dikunjunginya. 

Tidak itu saja, wawasan saya pun bertambah tentang pendidikan dari Pak Ozy V. Alandika, pertanian dari Bang Reba Lomeh, dan banyak bidang lainnya yang saya pelajari dari tulisan teman-teman Kompasianer, yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan pengetahuannya.

Dengan banyak membaca tentang apa yang terjadi diluar dari lingkungan saya, pribadi saya bertumbuh dengan menjadi orang yang tidak cepat mengasihani diri sendiri ataupun terlalu berbangga hati. 

Misalkan apa yang terjadi di Indonesia sekarang, menurut saya cukup memprihatinkan, tapi ternyata keadaan negara ini masih lebih baik dibandingkan negara lain yang  tidak hanya menghadapi masalah pandemi semata. Negara lain ada juga yang harus menghalau pemberontakan supaya tidak menewaskan sejumlah masyarakatnya, dan menurut saya, kondisi negara tersebut lebih memprihatinkan daripada negeri ini sekarang.

# Memotivasi untuk terus berkarya selama nafas masih berhembus

Opa Tjiptadinata Effendi dan Oma Roselina Tjiptadinata adalah dua Kompasianer yang sangat memotivasi saya untuk terus melakukan aktivitas yang bermanfaat. Beliau berdua mengingatkan saya pada almarhum kakek yang juga bersemangat mempelajari hal-hal baru agar bisa beradaptasi dengan zaman.

Usia boleh matang, tapi semangat untuk terus belajar dan berkarya tidak pernah padam. Dengan begitu, saya pun menjadi pribadi yang tidak mudah berputus asa, atau kepercayaan diri cepat oleng karena bertambahnya usia. 

Sebagai penutup, saya ucapkan Selamat Ulang Tahun, Kompasiana! Semoga sukses terus dan platform ini selalu bisa memberikan banyak manfaat untuk banyak orang :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun