Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

6 Tips agar Tidak Emosi Saat Mengajar Anak

17 September 2020   11:03 Diperbarui: 17 September 2020   23:10 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membandingkan prestasi anak dengan anak lain | Foto : Haibunda.com

Tentu memang agak ribet untuk Anda menyesuaikan dengan kebutuhan anak belajar, apalagi bila Anda banyak pekerjaan. Namun, tanamkanlah mindset, masa depan anak Anda adalah tanggung jawab Anda.

Sebagai orangtua, tentu menjadi kewajiban bagi kita membuat anak kita mendapatkan pendidikan yang terbaik demi masa depannya. Pendidikan yang terbaik bukan berarti sekolah di tempat yang terbaik, melainkan anak mendapatkan pola asuh dan pola didik terbaik.

Ilustrasi membuat properti mengajar supaya anak memahami pelajaran | Foto : Museum Gubug Wayang.com
Ilustrasi membuat properti mengajar supaya anak memahami pelajaran | Foto : Museum Gubug Wayang.com

3. Berikan gambaran, bukan sekadar kata 

Selain mengajar sekolah, saya ada mengajar kursus pelajaran untuk anak SD.

Saya sempat bingung bagaimana membuat anak les paham dengan materi pelajaran sejarah, karena mereka tidak memiliki gambaran sama sekali dengan peristiwa masa lampau. Apa itu merdeka, apa itu perang, apa itu perebutan kekuasaan kerajaan.

Namun saya tidak kehilangan akal, saya memakai boneka untuk membuat drama sejarah dengan memakai berbagai macam suara, sekaligus sound effect-nya.

Hal yang saya pelajari dari pengalaman mengajar, bahwa anak-anak dari usia 1 hingga 17 tahun sebenarnya masih sangat suka permainan atau sesuatu yang bergerak. Hanya saja kadar kesukaannya berbeda-beda. 

Daya imajinasi mereka masihlah terbatas, tidak seperti kita, orang dewasa, yang sudah memahami dunia sehingga daya imajinasinya lebih luas. Akan sangat membantu bagi anak-anak, kalau kita memberikan gambaran yang konkret agar mereka bisa memahami apa yang sedang mereka pelajari. 

Ilustrasinya, misalkan saya dikenalkan oleh Anda tentang dunia perbengkelan. Saya sama sekali tidak paham dengan alat-alat yang ada dalam dunia perbengkelan, bahkan membedakan kualitas roda yang bagus atau tidak saja, saya tidak tahu. 

Kemudian Anda hanya mengajarkan saya secara teori saja alat-alat perbengkelan tersebut dengan rangkaian tulisan di kertas, saya pun tidak bisa membayangkan apa itu obeng, apa itu kunci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun