Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menyemangati Diri untuk Mengurangi Sampah

22 Februari 2020   12:40 Diperbarui: 23 Februari 2020   05:26 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peduli sampah | Foto Islaplagas

Selamat hari peduli sampah nasional :) 

Telat, sih ucapinnya, tapi ada keinginan dalam diri untuk menuliskan tentang peduli sampah.

Awalnya saya bukan tipe yang peduli sampah, boro peduli, saya pun bisa dikatakan pecinta plastik. Kalau belanja, mesti pakai plastik bawanya. Lumayan buat bungkus sampah di rumah. 

Keinginan untuk turut serta peduli sampah, atau peduli pada bumi, karena membaca tentang banjir yang terjadi awal tahun kemarin. 

Ternyata, bukan salah Anies saja dalam bekerja, namun memang tanah di Jakarta sudah kritis dan semakin rendah akibat penyedotan air tanah yang berlebihan, serta pemanasan global. 

Tidak Jakarta saja yang akan tenggelam, berdasarkan yang saya baca, Inggris, Venesia, China, dan sejumlah negara lainnya juga akan tenggelam. Wow!! 

Dari sana merembet juga ke beberapa bacaan, dimana bencana alam  yang kerap terjadi dibumi ini, dan beberapa penyakit yang timbul diakibatkan karena kita tidak merawat isi bumi, seperti penggunaan plastik yang berlebihan.

Kemudian kita juga banyak menikmati produk yang dihasilkan oleh pabrik yang limbahnya ternyata merusak lingkungan, penggunaan listrik dan bahan bakar yang tidak bijaksana, pengurangan lahan penghijauan dan masih banyak lagi. 

Ilustrasi peduli sampah | Foto Islaplagas
Ilustrasi peduli sampah | Foto Islaplagas
Dan tiba-tiba saya merasa bersalah sendiri, sebagai tim pecinta plastik dan pecinta produk-produk yang dihasilkan dari para plastik, serta sangat hobi berkendara motor, berarti saya lah yang secara tidak langsung telah membunuh korban bencana alam. Dan saya juga turut andil sebagai orang yang menciptakan bencana alam dimuka bumi ini.

O..OW!

Buah pemikiran ini lah yang membuat diri saya berkeinginan untuk turut serta ikut kegiatan dalam mengurangi sampah plastik atau sampah apapun yang tidak mudah diurai oleh bumi. 

Saya pun mendapatkan banyak inspirasi dari YouTube Channel-nya Maurilla Imron tentan Zero Waste, saya juga membaca tentang zero waste juga dari websitenya yang bisa Anda klik disini. 

Selain itu, saya juga terinspirasi dari beberapa YouTuber Indonesia lainnya dan sebuah program acara yang menghadirkan narasumber peduli sampah tentang cara mereka mengurangi sampah, seperti membawa tempat makan lipat, botol lipat, sendok dan garpu lipat, sedotan lipat, dan sebagainya, yang mudah dibawa kemana pun dan kapanpun. 

Berikut contoh-contoh foto produknya:

Botol lipat | Foto fundacionsantuariogaia.org
Botol lipat | Foto fundacionsantuariogaia.org
Tempat makan lipat | Foto aristoslifestyle.com
Tempat makan lipat | Foto aristoslifestyle.com

Sedotan lipat | Foto tourlive.co.kr
Sedotan lipat | Foto tourlive.co.kr

Peralatan makan lipat | Foto moradadapraia-bombinhas.com.br
Peralatan makan lipat | Foto moradadapraia-bombinhas.com.br

Nah, dari para YouTuber Indonesia lah, saya mendapatkan inspirasi dan bersemangat untuk mengurangi sampah dan turut berpartisipasi dalam mencintai bumi. Saya pun pelan-pelan membeli peralatan-peralatan tersebut di Tokopedia.

Kalau untuk plastik belanja sendiri, tentu banyak diantara kita yang sudah memiliki shopping bag. Saya pun punya, tapi dulu jarang digunakan karena seringkali lupa bawa, dan sama sekali tidak terlalu beban karena tidak membawanya. Tapi kini, saya mencoba mewajibkan diri untuk selalu membawa shopping bag kemanapun saya pergi. 

Saya pun semakin bersemangat melakukan hal ini, karena sudah banyak sekali orang yang peduli pada lingkungan hidup. Saya mengetahuinya disejumlah kolom komentar para YouTuber, dan review produk-produk yang bisa didaur ulang.

Apalagi sekarang, disejumlah store, sudah mulai memberlakukan, kalau mau pakai plastik, ya mesti bayar. Pemberlakuan kebijakan tersebut pada akhirnya mendorong banyak orang untuk membawa shopping bag-nya sendiri. Kemudian sejumlah restoran pun sudah banyak yang tidak memberikan sedotan plastik pada minuman, supaya tim kokop semakin banyak jumlahnya. 

Bila sudah banyak yang peduli sampah, lantas kenapa saya harus cuek?

Mari kita menyemangati diri melindungi diri kita, keluarga dan orang-orang yang kita sayangi dengan merawat bumi. Salah satu caranya dengan mengurangi sampah.

Salam :)

Referensi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun