Harga promo ataupun persenan diskon benar-benar memiliki daya tarik yang tinggi untuk para konsumen. Tidak sedikit orang yang rela mengantri panjang dan dalam jangka waktu yang lama demi mendapatkan produk dengan potongan harga dengan berapapun jumlah persenannya. Termasuk saya dulu.
Berbincang dengan sahabat saya kemarin, kami sama-sama sedang tertarik untuk menerapkan hidup minimalis. Kami cukup tertarik juga untuk membeli barang-barang yang lagi diskon, apalagi banyak juga barang branded yang menawarkan diskon saat hari kemerdekaan.
Akan tetapi, pola pikir dalam hidup minimalis akhirnya membuat kami mengurungkan niat untuk berburu diskon.
Pasalnya, kami merasa telah memiliki semua barang yang kami butuhkan. Untuk itu, sepertinya kami hanya akan memboroskan uang dan kemudian menempatkan kami ke tahap kehidupan kami sebelum memutuskan untuk menjalani prinsip minimalis.
Harga-harga barang walaupun sudah memiliki potongan harga, tentu saja tetap menguras kantong kita, belum lagi karena merasa barang tersebut lagi dibanderol harga miring, akhirnya kita bisa kalap untuk membeli barang yang belum tentu akan kita pakai untuk jangka waktu yang lama.
Untuk itu, mungkin saya bisa membagi tips prinsip hidup minimalis dari yang saya pelajari, siapa tahu cara ini bisa cocok bagi Anda untuk menghindari kekalapan saat berburu diskon.
Prinsip hidup minimalis yang pertama adalah belilah barang yang memang sesuai dengan kebutuhan kita sehari-hari, dan jumlahnya cukup satu saja, tidak perlu terlalu banyak.
Misal, Anda menyukai sebuah baju branded yang sudah diskon. Anda hanya perlu memilih satu dari model baju yang Anda sukai.Â
Kita tidak perlu membeli dua baju dengan model yang sama, walau warnanya berbeda. Karena apabila kita sudah membawanya pulang ke rumah, belum tentu baju tersebut memiliki daya tarik yang sama. Apalagi kalau sudah masuk lemari.
Bisa jadi kita hanya memakainya sekali dua kali saja, kemudian kita melupakan baju tersebut, dan membeli baju dengan model yang lain. Karena tren fashion itu sangat cepat sekali berubah, dan rasanya sayang sekali kalau kita sudah mengocek kantong dan mengeluarkan banyak tenaga dengan pergi ke store, belum lagi berebut dengan orang lain untuk mendapatkan baju tersebut.Â
Kemudian baju tersebut hanya mampu menemani keseharian Anda dalam hitungan jari saja. Andai Anda tetap memakainya pun, kalau tidak sesuai zamannya lagi, bisa jadi ada perasaan malu yang timbul karena ketinggalan zaman.
Prinsip yang kedua adalah belilah barang yang memiliki model classy dan awet.
Model classy dan bahannya awet, bisa Anda pilih untuk dikonsumsi. Dengan modelnya yang classy, akan menghindari kita menggonta-ganti barang untuk menyesuaikan tren yang cepat berubah.Â
Dengan begitu kita dapat memakai barang yang kita beli sampai memang barang tersebut rusak. Kita tidak akan malu memakainya ke mana-mana, karena barang yang kita miliki ini pasti akan selalu digemari sepanjang zaman.
Awet, biasanya berkecenderungan pada barang yang memang berkualitas dan tahan lama. Dengan kita memilih barang yang memiliki kualitas dan tahan lama, tentu harga diskon akan terasa sekali manfaatnya untuk kita. Karena barangnya memang bagus, dan jangka waktu yang bisa digunakan sangat lama.Â
Berbeda kalau kita memilih barang yang kualitasnya cenderung cepat rusak dan cepat tergeser oleh tren, harga diskon rasanya seperti harga normal, apabila kita hanya memakainya tidak dalam jangka waktu yang lama.
Prinsip yang ketiga, belilah karena memang benar Anda suka dan merasa nyaman memakainya.
Pengalaman saya, ketika saya berbelanja diskon biasanya hanya akan memikirkan keinginan saat itu saja. Apalagi harga murah, ya sudahlah, beli saja. Mau warna peach, tapi yang ada warna toska. "Oke tidak masalah, murah ini", atau "mumpung diskon".
Pemikiran seperti ini ternyata salah, karena secara tidak langsung kita sedang menimbun sampah dan memboroskan uang.
Pemakaian barang dengan warna toska tersebut kemungkinan hanya bertahan sementara saja. Kita akan cenderung mencari barang lain lagi yang benar-benar sesuai dengan keinginan kita.Â
Pada akhirnya, barang berwarna toska tersebut akan teronggok begitu saja. Sayang sekali rasanya. Hal ini seperti kita membeli barang tersebut dengan harga normal. Karena durasi waktu pemakaiannya berlaku hanya sebentar saja, tidak lama.
Prinsip yang keempat adalah bila kita sudah memiliki suatu barang yang kegunaan sama dan masih berfungsi dengan baik, tidak perlu lagi membeli lagi.
Ini menghindari kita menumpuk barang-barang di rumah, yang membuat rumah akan terasa lebih sumpek. Dan juga belum tentu barang tersebut akan kita pakai ketika sudah kita beli.Â
Bisa jadi kita berpikir barang tersebut sebagai cadangan saja, dan disimpan terlebih dahulu. Kita tidak akan pernah tahu barang yang sudah kita miliki sebelumnya kapan rusaknya atau kapan habisnya.Â
Kalau barang sebelumnya sudah rusak atau habis, bisa jadi kita ingin membeli barang yang gunanya sama, tapi modelnya jauh lebih kita sukai atau bisa jadi ketika kita mau pakai barang tersebut sudah memasuki masa kedarluarsa.
Akhirnya harga diskon, seperti tidak terasa diskonnya karena kita tidak memakai barang yang kita beli dengan harga diskon, malahan seperti menghamburkan uang yang tidak perlu.Â
Walau kocek yang kita keluarkan itu tidak dalam jumlah yang tinggi, namun tetap yang kita keluarkan itu adalah uang dan hasil keringat kerja keras kita sendiri ataupun pasangan atau orang tua.
Dengan keempat prinsip hidup minimalis ini cukup mampu membuat saya dan sahabat berpikir ulang untuk berbelanja di hari yang penuh dengan penawaran diskon.
Setidaknya menjaga kami dari kekalapan berbelanja dan menambah beban barang di rumah. Apalagi kalau rumahnya masih mengontrak, rasanya lelah sekali kalau harus mengepak barang yang begitu banyak, belum lagi menggotongnya dan kembali membereskannya.
Semoga prinsip minimalis yang saya pelajari dan sudah saya terapkan bisa bermanfaat bagi Anda
Salam hemat kala diskon :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H