Dengan begitu kita dapat memakai barang yang kita beli sampai memang barang tersebut rusak. Kita tidak akan malu memakainya ke mana-mana, karena barang yang kita miliki ini pasti akan selalu digemari sepanjang zaman.
Awet, biasanya berkecenderungan pada barang yang memang berkualitas dan tahan lama. Dengan kita memilih barang yang memiliki kualitas dan tahan lama, tentu harga diskon akan terasa sekali manfaatnya untuk kita. Karena barangnya memang bagus, dan jangka waktu yang bisa digunakan sangat lama.Â
Berbeda kalau kita memilih barang yang kualitasnya cenderung cepat rusak dan cepat tergeser oleh tren, harga diskon rasanya seperti harga normal, apabila kita hanya memakainya tidak dalam jangka waktu yang lama.
Prinsip yang ketiga, belilah karena memang benar Anda suka dan merasa nyaman memakainya.
Pengalaman saya, ketika saya berbelanja diskon biasanya hanya akan memikirkan keinginan saat itu saja. Apalagi harga murah, ya sudahlah, beli saja. Mau warna peach, tapi yang ada warna toska. "Oke tidak masalah, murah ini", atau "mumpung diskon".
Pemikiran seperti ini ternyata salah, karena secara tidak langsung kita sedang menimbun sampah dan memboroskan uang.
Pemakaian barang dengan warna toska tersebut kemungkinan hanya bertahan sementara saja. Kita akan cenderung mencari barang lain lagi yang benar-benar sesuai dengan keinginan kita.Â
Pada akhirnya, barang berwarna toska tersebut akan teronggok begitu saja. Sayang sekali rasanya. Hal ini seperti kita membeli barang tersebut dengan harga normal. Karena durasi waktu pemakaiannya berlaku hanya sebentar saja, tidak lama.
Prinsip yang keempat adalah bila kita sudah memiliki suatu barang yang kegunaan sama dan masih berfungsi dengan baik, tidak perlu lagi membeli lagi.
Ini menghindari kita menumpuk barang-barang di rumah, yang membuat rumah akan terasa lebih sumpek. Dan juga belum tentu barang tersebut akan kita pakai ketika sudah kita beli.Â
Bisa jadi kita berpikir barang tersebut sebagai cadangan saja, dan disimpan terlebih dahulu. Kita tidak akan pernah tahu barang yang sudah kita miliki sebelumnya kapan rusaknya atau kapan habisnya.Â
Kalau barang sebelumnya sudah rusak atau habis, bisa jadi kita ingin membeli barang yang gunanya sama, tapi modelnya jauh lebih kita sukai atau bisa jadi ketika kita mau pakai barang tersebut sudah memasuki masa kedarluarsa.
Akhirnya harga diskon, seperti tidak terasa diskonnya karena kita tidak memakai barang yang kita beli dengan harga diskon, malahan seperti menghamburkan uang yang tidak perlu.Â