Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Punya Utang Sah-sah Saja, Asal...

30 Juli 2019   12:27 Diperbarui: 30 Juli 2019   12:28 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atasan tadinya menahan saya, namun karena saya bersikeras, ia tidak lagi menahan, kemudian memberikan surat rekomendasi. Ia mengatakan, kalau hati saya sudah enakan, ia akan menyambut saya dengan tangan terbuka. Entah itu kata-kata manis, atau benar tulus, yang pasti saya sudah tidak berani lagi bekerja disana.

Karena kejadian tersebut, saya akhirnya memiliki prinsip untuk tidak akan pernah berutang pada siapapun. Sebutuh apapun saya, lebih baik saya mengumpulkan uang sendiri.

Tapi semakin ke belakang, saya pada akhirnya membutuhkan kartu kredit untuk membeli kebutuhan hidup saya. Karena beberapa kebutuhan tersebut, ada yang mendapatkan diskon kalau memakai kartu kredit, dan ada juga yang harganya pasti bisa bayar, tapi harus tunggu gaji bulan depan, padahal harga promonya hanya tinggal di bulan itu saja.

Saya sempat mempertimbangkan lama perlu kartu kredit atau tidak, akhirnya saya diajarkan oleh Kakek saya, cara memakai kartu kredit yang benar, dan supaya tidak terjebak utang.

Pertama, saya harus bisa menentukan barang tersebut itu benar dibutuhkan sekarang ini, atau masih bisa dibeli nanti. Bila iya sangat dibutuhkan, maka langsung beli pakai kartu kredit. 

Kedua, harus dihitung dulu, berapa pemasukan saya dikurangi kebutuhan wajib setiap bulan dan tabungan untuk kebutuhan darurat, bila ada lebih, dan yakin bisa membayar di bulan berikutnya, maka saya bisa menggunakan kartu kredit tersebut. Bila saya hitung, malah itu melebihi budget bulanan saya, lebih baik tidak perlu pakai kartu kredit.

Ketiga, jangan pernah bayar minimal pada kartu kredit. Karena suku bunganya nanti, malah membuat kita hutang lebih banyak daripada yang seharusnya kita keluarkan. Itu sama saja, kita bekerja dari pagi sampai malam, belum lagi masalah pekerjaan yang kita hadapi, hasilnya malah digunakan untuk pemasukan orang lain.

Keempat, gaya hidup yang kita tetapkan jangan sampai terlalu tinggi daripada penghasilan, karena bisa membuat kita kalap dalam membeli kebutuhan, apalagi secara kredit. Misalkan pembelian Iphone terbaru, tidak perlu dilakukan kalau memang hanya untuk gaya, dan penghasilan kita sendiri masih standar. Berbeda kalau Iphone terbaru itu memang untuk menunjang pekerjaan.

Tiga cara tersebut, benar-benar saya pegang erat prinsipnya. Kalau yang keempat sering saya langgar, akibat tidak bisa menahan diri melihat barang lucu dan sedang trend. Hehe.. maklum ya wanita.. tapi itu sebagian besar saya beli secara tunai, dan saat ini cara hidup seperti itu sudah dalam proses berubah. 

Kemudian, saya juga mendapatkan tambahan cara dari YouTube Channel Tung Desem Waringin, yakni kita harus menghitung untung ruginya dulu ketika melakukan cicilan dengan kartu kredit.

Untuk hal konsumtif, ada baiknya kita lihat dulu, cicilannya kena bunga berapa persen, kalau kena bunga banyak, lebih baik tidak perlu melakukan cicilan, karena itu membuat kita rugi. Bunga tersebut membuat harga benda yang kita beli, jauh lebih tinggi daripada harga sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun