Saat ini sudah banyak anak-anak berusia dini yang memiliki gadget.Â
Kalau saya ke mall, ataupun ke tempat umum lainnya, saya akan menemukan banyak anak yang anteng, menunduk memandang gadgetnya, sampai-sampai ada yang tidak memperhatikan langkah jalannya, dan ada juga yang pernah saya lihat tersangkut di eskalator, karena anaknya terlalu asyik melihat gadget.Â
Desain grafis pada game, YouTube ataupun media sosial lainnya sangatlah menarik di mata, saya sendiri juga banyak menggunakan gadget untuk kebutuhan bekerja, mendapatkan informasi, ataupun hiburan.Â
Buku sendiri sudah hampir tidak dilirik lagi, karena warna pada lembaran kertasnya terlalu statis, dan cukup berat dibawa-bawa. Melihat banyak tulisan saja rasanya sudah mengantuk duluan.Â
Berbeda kalau bukunya ada banyak warna dan gambar, serta kalimat pada buku mudah dimengerti, anak akan lebih menyukainya. Tapi setelah kita membelinya, bisa jadi anak hanya melihatnya sebentar, kemudian meninggalkannya, karena lebih asyik berinteraksi dengan gadget, dibandingkan duduk anteng membolak-balikkan buku bacaan.
Kecintaan anak pada gadget sebenarnya bisa kita manfaatkan dengan baik, asal kita memulainya terlebih dahulu sebagai teladan anak.
Kita bisa download aplikasi buku bacaan yang ada di Playstore ataupun App Store pada gadget anak kita, seperti Bedtime Stories Goodnight, Fairy Tales, dan sebagainya. Dan kita bisa membacakannya, sambil memperlihatkan grafik gambarnya yang bagus pada anak-anak.Â
Bila ada yang berbayar, saya rasa tidak apa kita mengeluarkan kocek, asalkan tidak terlalu mahal, supaya anak kita semakin tertarik untuk membaca. Karena semakin maju zaman, bisa jadi keberadaan buku berkurang, digantikan dengan kehadiran e-book. Mungkin yaa..
Jadi tidak ada salahnya kita mempersiapkan anak kita membaca melalui gadget, sekaligus membuat anak kita semakin tertarik membaca dengan grafisnya yang bagus.Â
Kita sendiri sebagai orang tua, setidaknya harus rela menyisihkan sedikit waktu untuk membacakan bacaan digital kepada anak, agar kita mencontohkan bahwa bacaan ini memang menarik. Orang tua adalah panutan anak, dan anak kita merupakan cloning terbaik dari diri orang tua, maka itu sebisa mungkin kita menyisihkan waktu kita yang padat untuk membacakan bacaan kepada anak, sekaligus seperti menularkan semangat membaca kepada anak.