Dari apa yang saya amati, saya merasa tiba-tiba seperti melihat Pak Prabowo ketika menonton Thanos. Kejam, menurut orang lain, namun sebenarnya Thanos bermaksud baik. Sedangkan Pak Prabowo, dimata kita, pendukung paslon nomor satu, sangat ambisius, namun mungkin sebenarnya beliau memiliki pemikiran yang lebih baik untuk bangsa ini.
Kalau saya boleh memberikan pendapat, mungkin nantinya kalau Pak Prabowo tidaklah menjadi Presiden, beliau diberikan jabatan Penasihat Kepresidenan, karena mungkin ada ide-ide beliau yang memang dibutuhkan bangsa ini, dan perlu direalisasi oleh beliau seorang.
Ini hanya pendapat dan opini saya.Â
Tidak ada maksud untuk menjelek-jelekkan, hanya saja negara kita bisa kacau nanti kalau klaim kemenangan sebelum hari resmi keputusan terus berlanjut, bahkan kalau sampai nanti ada people power.
Para negarawan yang terhormat, salinglah berbicara satu sama lain dari hati ke hati. Jangan masyarakat dibuat gelisah.
Apa yang disarankan Pak Cak Nun, saya setuju, hitung lagi saja didepan kedua belah pihak,  jadi bisa kelihatan jelas siapa yang menang.  Kalau saya boleh menambahkan, kalau bisa didepan seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung paslon nomor satu dan dua. Jadi, sama-sama adil, dan sama-sama legowo pada hasil keputusan KPU, siapa nanti yang akan menjadi Presiden resmi Indonesia, dan tanpa berita hoax sama sekali.
Politik boleh politik. Kebanggaan kita sebagai orang Indonesia dimata dunia, harus diutamakan.Â
Salam Persatuan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H