Kami, saat itu disuruh berkumpul oleh para senior, dan dimarahi habis-habisan karena dianggap memalukan Indonesia, walaupun hanya sekedar membuang sampah dan berbicara dengan lantang.Â
Buat kita disini, ini masalah sepele. Tapi diluar, karena kami merasa membawa nama negara, hal ini sangatlah memalukan. Ketika ditanya, tidak ada satupun yang melakukan kesalahan tersebut.Â
Berarti ada kemungkinan murid dari negara lain yang bisa jadi warna kulitnya hampir sama dengan kami, ataupun karena bicaranya sepertinya asing, maka yang dituduh adalah orang Indonesia.Â
Wanita Macau dan Hongkong sendiri, tempat saya bersekolah, maaf sekali lagi, sangat jorok. Mereka bisa meninggalkan pembalut yang masih ada "palang merah"- nya di toilet tanpa dicuci ataupun dibungkus terlebih dahulu, terkadang mereka bisa menempelkan pembalut berikut "palang merah"-nya itu ditembok. Iyuuhhh...
Tapi tetap yang dituduh jelek adalah orang Indonesia.Â
Hanya saja, kami, entah dari negara mana pun, selalu diberikan petuah dan diwajibkan untuk membersihkan sampah yang berserakan di lorong asrama, sebelum tidur malam.
Dari situ, dalam diri saya sendiri, saya sangat marah sekali. Terlalu rendah mereka menilai orang Indonesia.Â
Sejak dari situ, saya jauh lebih teratur, dan sangat ketat dalam membuang sampah. HARUS PADA TEMPATNYA. Supaya, jangan karena kesalahan diri satu orang yang lalai membuang sampah, Indonesia dianggap buruk.Â
Akhirnya itu menjadi kebiasaan dalam diri saya. Dan saya jadi mengamati, mengapa negara mereka bebas dari banjir, walaupun sering gempa dan banyak angin topan, karena mereka dipaksa, diharuskan dan dibiasakan  untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Sampah, walaupun kecil, tapi sangat berpengaruh dalam hal banjir. Kalau selokan mampet karena sampah kan bisa menimbulkan banjir.Â
Nah, kembali ke Jakarta...Â
Ketika saya kembali ke Indonesia, saya baru menyadari fasilitas tempat sampah di beberapa daerah pulau Jawa (saya kurang tahu diluar Pulau Jawa), masih sangat sedikit, bahkan bisa dibilang tidak ada. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor, warga tidak terlalu hobi membuang sampah pada tempatnya.Â