Mohon tunggu...
faradinana
faradinana Mohon Tunggu... Lainnya - Full-time worker

Misaeng

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Studying Abroad: Finding Balance in Academics

6 Januari 2025   11:53 Diperbarui: 6 Januari 2025   11:53 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur pendakian Kinder Scout di Peak District (Sumber: Koleksi Pribadi)

Saya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi Magister di University of Leeds, Inggris, selama satu tahun dengan dukungan beasiswa LPDP. Saya terdaftar dalam program studi Organizational Psychology and Business di Leeds University Business School, yang dimulai pada September 2023 dan berakhir pada September 2024. Program studi ini menawarkan pembelajaran ilmu psikologi yang berfokus pada pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia.

Sejak kedatangan di kota Leeds, yang berjarak 340 kilometer dari London, saya merasakan hal baru dan berbeda dari apa yang saya temui di Indonesia, salah satunya pembayaran self-service di minimarket dan supermarket. Selain itu, saya juga menemukan perbedaan dalam sistem pembelajaran akademik. Di program studi saya, saya harus menyelesaikan 180 SKS dalam satu tahun, terbagi dalam tiga term, dengan metode pembelajaran yang mencakup lecture dan seminar. Metode evaluasi pun bervariasi antara mata kuliah. Sebagai contoh, untuk mata kuliah Research Design and Analysis, saya diminta menyelesaikan proposal penelitian dalam waktu tiga bulan. Di mata kuliah The Psychology of Effective Organization, saya harus membuat esai dalam dua hari, sementara di mata kuliah Commercials and Professional Skills, saya menyelesaikan proyek kelompok.

Tuntutan untuk beradaptasi dengan cepat, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik, sempat membuat saya merasa kewalahan. Terlebih lagi, ketika melihat teman-teman lain yang tampak sudah berhasil menyesuaikan diri dengan baik. Tidak hanya itu, di awal-awal kuliah, saya juga sempat mengalami impostor syndrome. Rasanya seperti mempertanyakan diri sendiri: “Apakah saya cukup pantas berada di sini?” atau “Bagaimana jika saya tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan cepat?” Perasaan tersebut sempat membuat saya ragu dan kurang percaya diri.

Namun, saya menyadari bahwa jika perasaan kewalahan ini dibiarkan begitu saja, ia akan semakin menumpuk dan menjadi beban yang lebih berat. Oleh karena itu, saya mulai mencari berbagai cara untuk menghadapinya. Untuk meningkatkan rasa percaya diri saya dalam mengikuti proses pembelajaran, saya memutuskan untuk mengikuti kelas pengayaan yang diselenggarakan oleh kampus, dengan tujuan mengasah dan memperdalam kemampuan menulis akademik dalam bahasa Inggris. Kelas ini ternyata sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang diberikan, terutama dalam pembuatan esai yang menjadi salah satu tantangan utama awal perkuliahan. Selain itu, saya juga menyusun jadwal belajar mandiri di luar jam kuliah. Jadwal ini membantu saya mempelajari materi dengan lebih mendalam, karena saya menyadari bahwa pemahaman yang baik diperlukan untuk memahami penjeleasan dosen dan  terlibat aktif dalam diskusi. Tidak hanya belajar mandiri, saya juga melakukan brainstorming dengan teman-teman kuliah. Aktivitas ini tidak hanya membantu saya dalam memahami materi dengan lebih baik, tetapi juga membangun hubungan pertemanan dengan mereka.

Jalur pendakian Kinder Scout di Peak District (Sumber: Koleksi Pribadi)
Jalur pendakian Kinder Scout di Peak District (Sumber: Koleksi Pribadi)
Selain usaha di bidang akademik, saya juga mencoba menjaga keseimbangan dengan melakukan aktivitas yang saya sukai, yaitu hiking. Beruntungnya, kota Leeds memiliki lokasi yang strategis, dekat dengan beberapa taman nasional di Inggris, seperti Yorkshire Dales dan Peak District. Kedua tempat ini menawarkan banyak jalur pendakian yang indah dan menenangkan. Hiking menjadi kegiatan rutin yang saya lakukan hampir setiap akhir pekan, terutama saat musim semi dan musim panas. Aktivitas ini tidak hanya membantu saya melepas penat dari rutinitas perkuliahan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menikmati alam, merefleksikan diri, dan mengisi kembali energi. Pendakian ini, selain menyehatkan tubuh, juga membantu saya menjaga keseimbangan mental dan merasa lebih segar ketika kembali menghadapi tantangan akademik.

Secara keseluruhan, pengalaman studi saya di University of Leeds memberikan banyak pelajaran penting tentang bagaimana mengatasi tantangan yang datang, baik di bidang akademik maupun kehidupan sehari-hari. Meskipun awalnya merasa kewalahan dan ragu, terutama dengan tuntutan belajar yang tinggi dan perasaan imposter syndrome, saya bisa menikmati perjalanan studi saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun