Mohon tunggu...
Nana Andriyana
Nana Andriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia yang selalu mengharap ridho Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaidah Perhitungan Matematika pada Malam Lailatul Qadar

11 Mei 2023   21:52 Diperbarui: 11 Mei 2023   22:12 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam lailatul qadar malam yang penuh berkah dan malam yang lebih baik dari pada malam seribu bulan. Keistimewaan malam lailatul qadar ini dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengang kebijaksanaan dan keindahan pada malam itu yang sangat tentram.

Rasulullah manganjurkan umatnya untuk mengharap dianugrahi Lailatul Qadar pada bulan yang sepuluh sepuluh pertama adalah rahmat, sepeuluh kedua merupakan ampunan, dan sepuluh terakhir adalah bebas dari api neraka walaupun hakikatnya memang tidak ada yang mengetahui secara pasti bahwa kapan terjaadinya malam lailatul qadar kecuali Allah Ta'ala.

Tetapi disini saya akan membahas beberapa kaidah perhitungan yang menandai datangya malam lailatul qadar.

Menurut Imam Al-Ghazali Sebagaimana dalam kitab I'anaut Thalibin juz 2, hal. 257 untuk mengetahui lailatul qadar bisa dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadhan.

  • Jika awalnya jatuh hari Ahad atau Rabu, maka lailatul qadar jatuh pada malam ke-29
  • Jika awalnya jatuh hari Senin maka lailatul qadar jatuh pada malam ke-21
  • Jika awalnya jatuh hari Selasa atau Jum'at maka lailatu qadar jatuh pada malam ke-27
  • Jika awalnya jatuh hari Kamis maka lailatul qadar jatuh pada malam ke-25
  • Jika awalnya jatuh hari Sabtu maka lailatul qadar jatuh pada malam ke-23

Syekh Abul Hasan As-syadzili berkata: "Semenjak diri saya menginjak masa dewasa lailatul qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut."

Kemudian menurut ustad saya beliau bernama Asep Uung Muslihan. Ketika saya mengaji dengan beliau.Beliau menjelaskan bahwa malam lailatul qadar iti bisa dihitung dari beberapakata dalam lailatul qadar itu dan disurat al-qadr kata tu di ulang secara tiga kali,Jadi kita bisa hitung bahwa malam lilatul qadar itu 9 huruf lailatu qadar dikali 3 kali di ulang pada surat al-qadr kemudian dikalikan maka hasinya 27, 

Menurut beliau lailatul qadar itu terjadi pada malan ke 27 ramadhan dan beliau juga mendapatkan perhitungan ini dari seorang guru yang berasal dari Mesir yaitu Sayidi Syekh Mukhtar Ali Muhammad Ad-Dasuqi.

Apa yang disebutkan diatas tentunya hanya prediksi, tentunya hal itu tetap menjadi rahasia Allah SWT untuk memberikan kemuliaan lailatul qadar ini kedapa hambanya yang ia kehendaki. Dan secara umum, potensi besar terjadinya lailatul qadar adalah saat memasuki sepuluh akhir Bulan Ramadhan, tepatnya di tanggal-tanggal ganjil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun