Mohon tunggu...
Nana Aprilia Ratna Maharani
Nana Aprilia Ratna Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya merupakan mahasiswa S1 Prodi Gizi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Malnutrisi pada Anak Negeri

8 September 2024   18:42 Diperbarui: 8 September 2024   18:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Apa sih malnutrisi itu? Menurut WHO  "Malnutrisi mengacu pada kekurangan, kelebihan atau ketidakseimbangan dalam asupan energi dan/atau nutrisi seseorang. 

Istilah malnutrisi mencakup 2 kelompok kondisi yang luas. Salah satunya adalah 'gizi kurang'---yang meliputi stunting (tinggi badan rendah untuk usianya), wasting (berat badan rendah untuk tinggi badannya), underweight (berat badan rendah untuk usianya) dan defisiensi atau insufisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting). 

Yang lainnya adalah kelebihan berat badan, obesitas dan penyakit tidak menular yang berhubungan dengan pola makan (seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker)"

Nah, di sini yang akan saya bahas adalah malnutrisi yang terjadi pada anak di Indonesia. Malnutrisi di Indonesia merupakan kasus yang cukup serius. Gizi buruk pada balita harus menjadi perhatian karena 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode perkembangan otak yang paling pesat. 

Pemahaman yang baik oleh tenaga medis di lapangan mengenai gizi anak sangat diperlukan dalam rangka memberi edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi angka kejadian gizi buruk pada balita Indonesia.

Malnutrisi dapat didiagnosis dengan cara pemeriksaan penampilan keseluruhan, perilaku, distribusi lemak tubuh dan fungsi organ. Anak yang diduga mengalami malnutrisi juga membutuhkan pemeriksaan sinar-x untuk menentukan kepadatan tulang dan mengungkapkan gangguan pencernaan, serta kerusakan jantung dan paru-paru. 

Tes darah dan urine digunakan untuk mengukur kadar vitamin, mineral, dan produk limbah pasien. Anak yang tidak bisa atau tidak mau makan atau yang tidak mampu menyerap nutrisi yang diminum dapat diberi makan secara intravena (nutrisi parenteral) atau melalui selang yang dimasukkan ke dalam saluran pencernaan (nutrisi enteral). 

Pemberian makanan melalui selang sering digunakan untuk memberikan nutrisi kepada anak yang juga memiliki penyakit radang usus. Prosedur ini melibatkan memasukkan tabung tipis melalui hidung dan dengan hati-hati membimbingnya di sepanjang tenggorokan hingga mencapai lambung atau usus kecil. Jika selang makan jangka panjang diperlukan, selang dapat ditempatkan langsung ke dalam perut atau usus kecil melalui sayatan di perut.

Sumber: https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/malnutrition

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun