Mohon tunggu...
Nana Suryana
Nana Suryana Mohon Tunggu... -

nana suryana. kini berkaca mata minus. berjiwa so’ muda mesti tampang tampak tua. masih betah tinggal di bandung. tiap hari keluyuran mengelilingi tiap sudut kota kembang bersama angkot dan damri. kalau pun sesekali ke luar kota, cuma bermodalkan ktp untuk naik kereta krd atau kelas ekonomi lain.\r\n\r\nkritikus, provokator, pengeluh, pelamun, pembual dan pemimpi nomor wahid. pembaca setia mahabharata, ramayana, karl marx, paulo freire, jurgen habermas, hasan hanafi, abed al-jabiri, gusdur, pramudya ananta toer, andrea hirata, wiro sableng, freddy, anny arrow, dan apa pun! bahkan sesobek koran pembungkus terasi belanjaan pagi.\r\n\r\npengidap insomnia yang akut. penikmat musik classic dan film kolosal. so’ romantic and puitis. sungguh tak punya selera. pemalas, jorok, urakan, norak, dan tak suka diatur. penghisap rokok djarum super bareng kopi mocacino di tiap pagi, saat mulut masih berbau mimpi. kini, tengah belajar untuk mencintai situasi apa pun.\r\n\r\nym = nana_suryana\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

10 Dalil kalau Tuhan Tidak Beragama!

23 Februari 2011   16:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:20 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalil 1 : Tuhan tidak beragama. Jadi Ia berlaku adil bagi semua manusia.
Dalil 2 : Agama sekedar sarana untuk memperkenalkan Tuhan yang tidak beragama,
Dalil 3 : Pencapaian puncak pemahaman agama adalah religiusitas.
Dalil 4 : Agama adalah sesuatu yang abstrak dan sulit dicerna.
Dalil 5 : Agama harus menghormati budaya setempat.
Dalil 6 : Agama bukaan jaminan kesejahteraan, kedamaian dan keadilan.
Dalil 7 : Agama mudah diperalat.
Dalil 8 : Agama bisa menjadi penghambat kemajuan Iptek.
Dalil 9 : Semakin udara dipenuhi polusi do'a, semakin rusak moral bangsa itu.
Dalil 10 : Perlu dikembangkan religiusitas lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun