Mohon tunggu...
Nana Rohamna
Nana Rohamna Mohon Tunggu... Jurnalis - Fabiayyi alaa'i rabbikuma tukadziban

Mahasiswi Pendidikan Kimia UIN Jakarta, Aktivis LPM Institut UIN Jakarta, Duta Damai Asia Tenggara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKM 30 UNTIRTA Melakukan Penyuluhan Pola Hidup Sehat sebagai Upaya Persiapan Implementasi Program PAMSIMAS

11 Agustus 2019   17:45 Diperbarui: 11 Agustus 2019   17:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Revolusi Mental Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) bekerjasama dengan PUSKESMAS Gunung Sari, dan Sekolah Sanitasi Indonesia mengadakan Penyuluhan Pola Hidup Sehat pada Jum'at, 26 Juli 2019 bertempat di Musholla Yayasan Karya Asih, Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang.

Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah erat kaitannya dengan ketersediaan air dan sanitasi yang baik, maka hal itu tidak terlepas dari pola hidup masyarakat dalam menjaga kebersihan dan tertib dalam pembuangan sampah agar meminimalisir terjadinya pencemaran terhadap air minum yang biasanya bersumber dari air tanah, sehingga tidak menimbulkan akibat negatif yang bisa menyerang kesehatan. 

"Kegiatan Penyuluhan Pola Hidup Sehat ini dilakukan dengan maksud sebagai persiapan implementasi program PAMSIMAS agar terciptanya kesadaran yang baik dalam menjaga kebersihan lingkungan" tutur Ilham Suryatma, Ketua Kelompok KKM 30.

Petugas PUSKESMAS Gunung Sari memberikan pemahaman mengenai 10 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat diantaranya ; tidak merokok di dalam rumah,  makan sayur dan buah setiap hari, menggunakan air bersih, serta mencuci tangan dengan sabun.

Sekolah Sanitasi Indonesia merupakan komunitas yang bergerak dibidang sanitasi salah satunya membantu masyarakat dalam pembuatan jamban sehat, melatih masyarakat untuk membuat jamban sendiri dengan menggunakan sistem gotong-royong.

Sementara, Sekolah Sanitasi Indonesia membahas mengenai Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat salah satunya : tidak buang air sembarangan, dan mengelola limbah cair serta sampah rumah tangga.

"Indonesia merupakan negara dengan peringkat dunia terburuk ke 2 setelah India dalam hal sanitasi. Jika kita masih mengandalkan pemerintah dalam pembangunan jamban sehat akan membutuhkan waktu lama, mari budayakan lagi gotong-royong membangun jamban sehat dengan kebersamaan. Kebersihan buang air bisa berakibat fatal bagi kesehatan kita" tutup Cecep Mukhlis dari Sekolah Sanitasi Indonesia.

Ilham Suryatma

Mahasiswa KKM 30 UNTIRTA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun