Surabaya, 30 Januari 2024 -- Kelompok KKN-BBK 3 Universitas Airlangga (UNAIR) menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat dengan menginisiasi program pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Program ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh kelompok KKN-BBK 3 UNAIR, yang terdiri dari 9 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan di lingkungan sekitar.
Program ini berfokus pada dua aspek utama, yaitu untuk mengurangi pencemaran lingkungan, mengingat minyak jelantah merupakan salah satu penyumbang pencemaran lingkungan yang signifikan. Jika dibuang sembarangan, minyak jelantah dapat menyumbat saluran air, mencemari tanah, dan bahkan mencemari air laut. Program ini memberikan solusi kreatif dengan mengubah minyak jelantah menjadi produk bermanfaat, yaitu lilin aromaterapi. Dan aspek utama lainnya, yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat karena melalui program ini tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. Kelompok KKN-BBK 3 UNAIR melatih masyarakat setempat dalam proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Masyarakat diajarkan cara pengolahan, pengemasan, dan pemasaran produk. Proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah terbilang mudah. Pertama, minyak jelantah disaring untuk membersihkan kotoran. Kemudian, dicampur dengan bahan baku lilin seperti stearin dan pewangi. Setelah itu, adonan dipanaskan dan dituangkan ke dalam cetakan. "Kami menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan prosesnya relatif sederhana," ujar Ketua Kelompok KKN-BBK 3 UNAIR, M. Irgi Nursani.Â
Kelompok KKN-BBK 3 UNAIR juga memberikan tata cara pembuatan lilin aromaterapi kepada warga Desa Kedungrukem. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengolah limbah minyak jelantah. Lewat program kerja Sosialisasi Pentingnya Bank Sampah, Kelompok KKN-BBK 3 Unair juga menjelaskan cara untuk mengolah dan memproses minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, yaitu dengan cara :Â
Penyaringan: Minyak jelantah disaring untuk menghilangkan kotoran dan sisa makanan.
Pencampuran: Minyak jelantah dicampur dengan bahan baku lain seperti stearin, pewangi, dan pewarna.
Pencetakan: Campuran bahan dituangkan ke dalam cetakan lilin.
Pengemasan: Lilin aromaterapi yang sudah jadi dikemas dengan menarik dan siap untuk dipasarkan.
Program pengolahan lilin aromaterapi dari minyak jelantah memberikan beberapa dampak positif bagi lingkungan di Desa Kedungrukem, Gresik. Dampak Positif dari Program yang secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat ialah berkurangnya pencemaran lingkungan, meningkatnya ekonomi masyarakat, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah minyak jelantah, meningkatkan nilai jual minyak jelantah, dan tentunya juga dapat menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat.Â