Mohon tunggu...
naimatun hasanah
naimatun hasanah Mohon Tunggu... Administrasi - penulis

Hidupmu adalah ceritamu. Tulislah dengan baik, seringlah menulis, dan edit sebebasmu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

TikTok Beroperasi Lagi di AS Jelang Pelantikan Presiden Donald Trump

21 Januari 2025   15:08 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:08 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi TikTok (Pixels/cottonbro studio)

TikTok Beroperasi Lagi di AS Jelang Pelantikan Donald Trump, apa alasannya?
 
Setelah terhenti selama sekitar 12 jam, TikTok kembali aktif di Amerika Serikat pada hari Minggu, 19 Januari 2025. Kembalinya layanan ini terjadi setelah Donald Trump, Presiden terpilih, mengumumkan rencananya untuk mengeluarkan perintah eksekutif yang akan menunda larangan terhadap aplikasi tersebut.

Sebelumnya, pada malam Sabtu, TikTok menghentikan operasinya di AS sebagai tanggapan terhadap peraturan federal yang melarang aplikasi itu beroperasi kecuali jika dijual kepada pihak AS. Aturan ini, yang disebut sebagai "Undang-Undang Melindungi Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Oleh Musuh Asing," mulai diterapkan pada 19 Januari 2025 dan bertujuan untuk melindungi data warga AS dari kemungkinan ancaman dari luar negeri.

Untuk menjaga agar TikTok tetap beroperasi di AS, Trump mengusulkan pembentukan kerja sama usaha yang mengharuskan kepemilikan 50 persen oleh pihak AS. Langkah ini dimaksudkan agar aplikasi tetap aman dan dikelola oleh pihak yang tepat.

Walaupun layanan TikTok sudah mulai beroperasi kembali, aplikasi ini masih belum bisa diunduh di Google Play Store atau Apple App Store di AS. Pengguna yang sudah mendownload aplikasi sebelumnya bisa mengaksesnya lagi, tetapi pengguna baru belum bisa mengunduh aplikasi ini hingga tercapai kesepakatan lebih lanjut antara ByteDance dan pemerintah AS.

Kembalinya TikTok di AS menjelang pelantikan Donald Trump bukanlah tanpa syarat. Beberapa kebijakan baru telah diberlakukan untuk meredakan ketegangan antara perusahaan dan pemerintah, di antaranya:

  1. Kerja Sama dengan Perusahaan AS
    TikTok setuju untuk bermitra dengan perusahaan teknologi AS, termasuk Oracle dan Walmart, untuk mengelola data pengguna secara lokal. Langkah ini bertujuan untuk memastikan data pengguna Amerika tidak dapat diakses oleh pihak asing.

  2. Pemindahan Data ke Server di AS
    Semua data pengguna AS akan disimpan di server yang berlokasi di dalam negeri. Oracle, sebagai mitra strategis, akan bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengawasan data ini.

  3. Transparansi Operasional
    TikTok juga sepakat untuk meningkatkan transparansi dalam pengoperasian aplikasinya, termasuk memberikan akses kepada pihak ketiga untuk mengaudit algoritma dan sistem keamanan mereka.

Meskipun TikTok kembali beroperasi, tantangan tetap ada, terutama dengan pelantikan Trump yang diharapkan membawa kebijakan yang lebih tegas terhadap perusahaan Tiongkok. Beberapa tantangan yang dihadapi TikTok antara lain:

  • Ancaman Larangan Baru
    Kebijakan Donald Trump yang cenderung proteksionis dapat memunculkan kembali ancaman larangan jika ByteDance tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan keamanan.
  • Kritik Publik dan Legislator
    Beberapa anggota parlemen AS tetap skeptis terhadap kemampuan TikTok untuk mematuhi kebijakan keamanan data, sehingga platform ini masih berada di bawah pengawasan ketat.
  • Dinamika Geopolitik AS-Tiongkok
    Ketegangan antara AS dan Tiongkok dalam bidang teknologi dapat memperumit upaya TikTok untuk mempertahankan operasinya di AS dalam jangka panjang.

Kembalinya TikTok disambut baik oleh pengguna, terutama kalangan muda yang menjadi basis utama penggunanya. Namun, beberapa pengamat menilai bahwa keputusan ini lebih bersifat politis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun