Hoax dan disinformasi di Facebook bukan hanya menjadi fenomena viral biasa, tetapi sudah
berkembang menjadi alat yang digunakan oleh berbagai pihak dengan beragam tujuan, seperti
mempengaruhi opini politik, memicu konflik sosial, hingga merusak reputasi seseorang atau
kelompok. Konten-konten ini sering dibuat sedemikian rupa agar memancing emosi
pembaca, seperti kemarahan atau ketakutan, sehingga pengguna lebih mudah terdorong untuk
membagikan informasi tersebut tanpa memeriksa kebenarannya. Akibatnya, masyarakat
terpecah, terjadi perpecahan sosial, dan kepercayaan publik terhadap informasi yang benar menurun.
Dalam kondisi ini, Facebook menjadi tempat pertarungan antara informasi yang benar dan salah. Banyak aktor yang terlibat, dari individu yang iseng hingga kelompok yang punya
agenda tertentu. Masyarakat yang tidak memiliki kemampuan literasi digital yang baik sering
kali terjebak dalam arus informasi yang salah, sehingga persepsi mereka terhadap realitas pun
menjadi keliru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI