Mohon tunggu...
Nampati Ginting
Nampati Ginting Mohon Tunggu... -

Pada akhirnya, yang tersisa dari hidup hanyalah cerita dan dongeng tentang mu, tentang ku, tentang nya

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Laki-laki yang Mencari Keadilan di Tengah Hutan

23 April 2014   03:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka ia kembali mendekati si harimau. Si harimau merintih kembali. Dan laki-laki itu bertindak melepaskannya.

"Terimakasih,manusia! Kamu adalah manusia pertama yang lewat di tempat ini setelah seminggu."

"Jadi sudah selama itu engkau tersiksa di dalam perangkap itu?! Teerlaaluu."

"Tepatnya tujuh hari tujuh malam. Karena itu...,saat ini aku sudah sangat lapar!" jawab harimau.

"Ya, ya, aku mengerti! Aku saja yang baru setengah hari terjebak di sini sudah lapar juga."

"Terimakasih,manusia!" balas harimau dan mulai mendekat.

"Sekarang engkau sudah bebas. Pergilah mencari makan," kata laki-laki itu mempersilahkan harimau mengambil jalannya sendiri.

Untuk pertama kali harimau itu memperdengarkan aumnya.

"Hai, manusia! Mengapa kau mengharuskan aku mencari lagi sedang di hadapanku telah tersaji makanan lezat penuh gizi dengan sendirinya?"

Bapak-bapak dan ibu-ibu, sekali lagi laki-laki itu harus terkejut. "Apa??"

Harimau kembali mengaum. Bahkan auman kali ini jauh lebih keras dari yang terdahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun