[caption caption="Pintu Masuk"]
[caption caption="Hanya butuh 20 menit menempuh jarak kurang dari 25 km"]
Selain itu, pilihan commuter line adalah pilihan yang hemat. Misalnya saja, saya berangkat dari stasiun Bogor menuju stasiun Bojong Gede, tempat saya bekerja. Kalo naik commuter line saya hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 2.000 dan untuk angkot membayar Rp. 5.000 untuk sampai ke tempat saya mengajar. Sedangkan kalo saya memilih untuk naik angkot, saya perlu 3 kali ganti angkutan umum. Dan merogoh kocok lebih dalam sebesar Rp. 12.000. Kalo dikalikan sebanyak 30 hari( agar perhitungan lebih gampang aja), saya bisa hemat sebesar Rp. 150.000 setiap bulannya untuk biaya transportasi. Pilihan yang hemat bukan? :)Â
[caption caption="See, hemat banget kan kalo naik commuter line? "]
Sistem ticketing yang ada sekarang, sangat terasa manfaatnya. Para calon penumpang menjadi sangat tertib sebelum masuk stasiun. Tidak ada lagi, penumpang tanpa tiket atau penumpang yang pura-pura tidur karena gak punya tiket. :) Kalo inget zaman dulu, pembelian tiket terbagi-bagi, mulai dari yang ekonomi, ekonomi AC atau eksekutif. Jadi ada kalanya antrian ekonomi penuh banget, atau antrian ekonomi AC yang lagi rame.Â
[caption caption="sistem ticketing di commuter line yang juga mendukung untuk memudahkan penumpang"]
Ticketing system juga mendapat feedback dari beberapa bank swasta dengan menyediakan kartu multi trip yang langsung terkoneksi dengan keuangan nasabah di bank yang bersangkutan.Â
[caption caption="Tap e-Ticketing"]
Tap dulu Kartu Multi Tripnya di gate sebelum bisa naik commuter line. Yang tertib ya :)Â
Setelah tap kartu di gate, kita akan disambut suasana penghijauan yang kini tampak sangat cantik. Pohon sapu tangan yang memiliki nama latin Maniltoa grandiflora dan tanaman Ipomea batatas yang berwarna hijau muda dan  tampak perdu mampu menyegarkan mata. Kalo dulu, gak bakal ketemu yang hijau-hijau di stasiun Bogor.Â
[caption caption="Mata jadi seger liat yang ijo-ijo :) "]