Selain itu, kolaborasi antara media pers dengan teknologi, seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam mengelola berita atau melakukan fact-checking, dapat menjadi langkah efektif untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi. Media juga harus tetap mempertahankan kualitas jurnalistik, seperti verifikasi data, investigasi mendalam, dan penyajian berita yang berimbang, agar tetap memiliki keunggulan dibandingkan dengan konten di media sosial.
Maraknya platform media sosial di era digital menghadirkan tantangan besar bagi media pers di Indonesia. Namun, dengan mempertahankan integritas, kualitas jurnalistik, serta melakukan inovasi dan adaptasi, media pers dapat tetap relevan dan menjadi benteng terakhir dalam menjaga kebenaran informasi. Di tengah arus informasi yang belum tentu valid, peran media pers sebagai penyedia berita yang akurat dan terpercaya menjadi semakin penting bagi masyarakat yang membutuhkan panduan dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini.
Referensi:
1. Ardianto, E., & Q-Anees. (2018). Media Massa dan Tantangan Era Digital. Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 45-58.
2. Rachmat Kriyantono. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
3. Setiawan, E. B., & Santoso, B. (2020). Perubahan Perilaku Konsumsi Informasi Masyarakat di Era Digital. Jurnal Komunikasi Indonesia, 5(2), 75-87.
4. Sudibyo, A. (2019). Ekonomi Politik Media Penyiaran. Jakarta: Penerbit ISAI.
5. Nurudin. (2017). Pengantar Jurnalistik: Memahami Berita dan Media Massa. Jakarta: Rajawali Pers.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H