Mohon tunggu...
namira lailya
namira lailya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saya Namira Noor Lailya mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Politik Dari Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Attachment yang Tidak Sehat : Bagaimana Menyembuhkan Luka Emotional dalam Diri

5 Januari 2025   17:29 Diperbarui: 5 Januari 2025   17:29 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era berkembangnya zaman, tidak sedikit dari kita yang mulai mengenal diri sendiri dengan mempelajari beberapa istilah tentang emosional pada diri kita sendiri. Attachment Issues atau bisa disebut juga dengan "Kecemasan akan Ditinggal" diartikan sebagai kondisi saat kita merasa takut akan ditinggalkan oleh orang lain. Biasanya terjadi ketika sudah memiliki kedekatan batin tertentu sehingga menimbulkan rasa takut untuk ditinggalkan. Hal ini bukan hanya merujuk pada percintaan tapi bisa juga merujuk ke hal yang lebih luas seperti pertemanan dan keluarga.

Berdasarkan uraian Amy Morin di dalam artikelnya yang berjudul "Sign and Causes of Attachment Issue", beliau mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mungkin bisa menjadi alasan atau penyebab seseorang mengalami Attachment Issue, yaitu :
-Pengalaman pengasuh yang buruk
-Mendapat kekerasan verbal atau non verbal dari orang tua
-Ditinggalkan oleh orang tua
-Pelecehan dalam bentuk fisik, emosional ataupun seksual

Ada beberapa hal lain yang dapat menumbuhkan Attachment Issues di dalam diri kita sendiri, salah satu nya yaitu trauma masa lalu yang kurang mendapatkan kasih sayang dari lingkungannya dan inner child yang terluka, sifat kekanak-kanakan yang tidak pernah mendapat apresiasi atau dukungan dari lingkungan sekitar. Attachment Issues ini juga bisa ditandai dengan beberapa hal seperti :
-Sulit percaya kepada orang lain
-Terlalu bergantung pada orang lain
-Merasa cemas atau insecure berlebihan
-Tidak berani mengambil keputusan sendiri
-Takut terikat secara emosional dengan orang lain

Cara mengatasi
-Berdamai dengan masa lalu, dengan mengikhlaskan masa lalu yang traumatis mempengaruhi kita untuk dapat berjalan ke depan tanpa melihat ke belakang lagi
-Mulai menumbuhkan rasa percaya, pastinya akan sangat sulit membangun rasa percaya terhadap orang lain namun kita pasti bisa melaluinya dengan perlahan-lahan seperti mulai percaya pada diri sendiri dan seiring berjalannya waktu kita dapat percaya pada orang lain.
-Melakukan konseling psikoterapi. Jika dirasa sudah tidak bisa menangani hal ini sendirian, alangkah baiknya untuk mulai berani mempertanyakan keadaan diri kita sendiri ke para ahli nya seperti psikolog.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun