Tetapi, kekurangan dari model ini yaitu membutuhkan fasilitas teknologi yang memadai serta membutuhkan jaringan internet yang stabil, memungkinnkan adanya perbedaan sumber daya, dan memungknkan adanya kendala teknis karena banyak melibatkan penggunaan teknologi.
Dalam melakukan hybrid communication tentunya membutuhkan media demi terciptanya efektivitas dalam bekerja, media ini meliputi email, fax, team chat apps and platform, collaboration tools, shared documents, dan video messaging.Â
Hybrid communication bukan hanya kombinasi natar face to face working dan online working saja tetapi juga kombinasi dari berbagai media bekerja, contohnya kombinasi teknologi, aktivitas dan berbagai macam lingkungan pekerjaan. kombinasi berbagai jenis unsur tersebut memungkinkan untuk meluaskan cakupan hybrid communication. Karenanya karyawan dapat berinteraksi dan bebas memiliki kombinasi yang paling sesuai dengan lingkungan pekerjaan yang sedang dihadapi.Â
Melalui hybrid communication karyawan mampu meningkatkan kualitas kerja melalui karakteristik positif online working dan meminimalisir keterbatasan pembelajaran konvensional berbasis tatap muka.
Namira Indriati, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H