Mohon tunggu...
Namira Dewi Talita
Namira Dewi Talita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya suka mendengarkan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesan, Nilai dan Norma KKN di Desa Penari

16 Juli 2022   04:59 Diperbarui: 16 Juli 2022   05:45 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhirnya setelah tertunda selama 2 tahun, film KKN di Desa Penari berhasil tayang dan mengundang banyak perhatian penonton. Pandemilah yang menyebabkan film tersebut tertunda. Sebelum mengetahui lebih jauh lagi, film genre horror merupakan genre yang menjadi favorite orang-orang. Dikarenakan alurnya yang menarik, banyak sekali orang yang tertarik. Konsep film horror ini sendiri membuat penontonnya merasakan sensasi takut dan mengerikan lewat tokoh yang mendalami perannya dan adegan-adegannya. Awal dari munculnya KKN di Desa Penari berawal dari utasan yang dibuat oleh sebuah akun twitter anonim yang memiliki nama pengguna @SimpleM81378523 pada tahun 2019. Berdasarkan cerita dari sang anonim, kejadian tersebut terjadi di desa terpencil pada tahun 2009, yang mana sudah berlalu selama 13 tahun silam.

Kisah tersebut ini mencuri perhatian banyak orang karena isi ceritanya yang mistis dan banyak kejadian tidak masuk akal di kisah tersebut. KKN di Desa Penari menceritakan tentang sekelompok mahasiswa yang melakulan KKN di Desa B. Diantaranya terdapat 6 mahasiswa yaitu, Widya, Ayu, Nur, Bima, Wahyu dan Anton. Dan juga ada tokoh tambahan yaitu Mbah Buyut, Pak Prabu, Mbah Sundari. Dan tentu saja ada tokoh yang paling penting, yaitu Badarawuhi. Film ini menceritakan tentang Bima yang menyukai Widya, namun Ayu menyukai Bima. Sedangkan Widya tidak menyukai siapapun. Tetapi Ayu melakukan segala cara agar Bima dapat menyukai Ayu juga. Akan tetapi perbuatan Ayu mengenai dampak yang buruk bagi teman-temannya termasuk Bima. Banyak sekali kejadian mistis di dalam film tersebut.

Latar belakang film tersebut sangatlah tradisional, jalur akses masuk ke dalam Desa sangatlah susah. Tidak bisa menaiki mobil dikarenakan Desa tersebut berada di tengah-tengah hutan. Dan Desa Penari merupakan salah satu Desa yang berada di tengah hutan tersebut. Tentunya kisah dari KKN di Desa Penari terkandung banyak budaya dan moral dikarenakan latarnya yang masih tradisional dan mengandung jawa kental. Bahkan untuk mandi pun, warga harus keluar dari rumah mereka. Film ini memperlihatkan gapura yang ada sesajennya, dengan tujuan untuk menghormati roh halus dan para tetua mereka. Hubungan antara warga desa dengan roh halus masih sangatlah kuat. Bahkan dahulu kala, banyak sekali para penari yang dijadikan tumbal untuk Badarawuhi. 

Kejadian yang menimpa para mahasiswa ini memberikan banyak pelajaran, di mana pun kita berada. Kita harus tetap sopan santun dan menjaga tutur kata kita. Tentunya kita harus menghormati norma-norma sosial yang sudah tertanam. Berdasarkan ceritanya, beberapa mahasiswa melewati batas dan membuat perjanjian dengan mahkluk ghaib disana dan memberi dampak bagi para warga desa khususnya peserta KKN yang lainnya. Tetapi para peserta melanggar perjanjian yang telah mereka buat dan akhirnya terjadi sanksi gaib. Apalagi mahasiswa tersebut merupakan tamu pendatang di desa tersebut. Kita sebagai manusia harus tetap menghormati warga desa maupun mahkluk gaib yang tak dapat kita lihat. Karena kita tidak tahu apa yang pernah terjadi sebelumnya dan kedepannya.

Meski peraturan tersebut tidak tertulis secara lisan, kita harus tetap menjaga perbuatan dan lisan kita. Dengan menghormati segala perbedaan dan tidak berbuat macam-macam maka tidak akan terjadi kejadian mistis maupun kejadian non mistis.

Dari sini kisah tersebut, pesan yang kita dapat adalah kita harus saling menjaga kehormatan diri kita sendiri dan respect dengan kehormatan orang lain juga. Dan juga jangan lupa untuk tetap berdoa dan beribadah sesuai keyakinan masing-masing agar kita memiliki pendirian yang kuat dan selaly dilindungi oleh Yang Maha Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun