Mohon tunggu...
Namira Salsabilah
Namira Salsabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

Mahasiswa yang sebentar lagi lulus Jurusan Agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fakta Unik Sapi Kerap, Si Gagah Kebanggan Madura

16 November 2021   19:40 Diperbarui: 16 November 2021   21:08 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu (10/11)- Pulau Madura terkenal sebagai penghasil garam dan wisata kulinernya. Disisi lain Madura juga terkenal dengan hewan sapi nya yang menjadi salah satu simbol kebanggan dan dianggap istimewa. Sapi kerap merupakan salah satu spesies Sapi Madura yang digunakan pada ajang atraksi budaya Kerapan Sapi yang kini sudah populer hingga mancanegara.

Sebenarnya sejarah awal adanya sapi kerap dilatarbelakangi oleh kurang suburnya lahan pertanian di Madura. Kerap sapi tersebut awalnya dijadikan sebagai salah satu cara untuk membajak lahan persawahan sehingga lahan dapat terolah dengan baik dan akhirnya dapat menghasilkan hasil panen yang memuaskan.

Berbeda dengan jenis sapi lainnya, sapi-sapi kerapan yang digunakan dalam ajang tersebut bukan sapi sembarangan atau sapi dengan kriteria tertentu diantaranya yaitu sepasang sapi jantan yang memiliki postur tubuh yang anggun, kulit bersih kecoklatan, dan tentunya harus memiliki kekuatan lari yang mengagumkan. Karena sejatinya kerapan sapi adalah ajang perlombaan adu kecepatan atau pacuan sapi, yang biasanya digelar setiap tahun pada bulan Agustus hingga September.

Agar sapi-sapi kerap dapat diikutsertakan dalam perlombaan kerapan tidaklah mudah, sepasang sapi yang akan diperlombakan terlebih dahulu harus dilatih dan dirawat dengan baik sehingga terbentuk tubuh sapi yang sehat dan kuat. Untuk perawatan dan pelatihan sapi kerap tersebut tentunya juga menghabiskan biaya yang tidak sedikit.

Salah satu peternak sapi kerap di Kecamatan Galis bernama Ismail menjelaskan bahwa biaya perawatan sapi kerap setiap bulannnya dapat menghabiskan biaya hingga ratusan juta, sehingga tidak banyak masyarakat yang memelihara sapi kerap karena besarnya biaya tersebut.

"Satu bulan sebelum lomba biasanya sapi diberikan jamu dengan campuran puluhan telur ayam, sekitar lima puluh butir setiap harinya", papar Ismail.

Menurut Ismail perawatan sapi kerap berbeda jauh dengan Sapi Madura lainnya, dimana Sapi Madura tidak ada perawatan khusus seperti pemberian jamu dan lainnya.

Ismail menambahkan, Selain pemberian jamu, obat dan vitamin juga diberikan untuk menambah stamina sapi kerap. Menurutnya pakan yang diberikan juga harus yang berkualitas dan tidak boleh sembarangan agar tidak mempengaruhi kondisi tubuh sapi kerap.

Lain halnya menurut Khoirul Umam (20 tahun), pria yang biasanya menjadi joki sapi kerap menjelaskan bahwa tidak ada pemberian jenis pakan pasti yang diberikan untuk sapi kerap.

"Setiap peternak mempunyai cara atau resep masing-masing untuk pemberian jamu dan pakan. Untuk takaran resepnya juga tidak boleh disebarluaskan ke orang lain atau peternak lainnya", Ujar Khoirul Umam

Namun disamping biaya yang besar tersebut, harga jual sapi kerap dapat mencapai ratusan juta, apalagi jika sapi kerap sering naik podium atau menjadi juara dalam lomba maka harga jualnya bisa menjadi tiga kali lipat. Selain nilai jual yang tinggi, hal lainnya yang menjadi pertimbangan dalam memeilihara sapi kerap yaitu hobi. Kebanyakan peternak memelihara sapi kerap adalah karena hobi. Hal tersebut dijelaskan oleh Muhammad (50 tahun) salah satu peternak sapi kerap di Kecamatan Tanah Merah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun