Mohon tunggu...
Namira Aminatuzahra
Namira Aminatuzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030040)

Beginner

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perhatikan Hal Ini Sebelum Resign

11 Maret 2021   10:20 Diperbarui: 11 Maret 2021   10:41 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.scoopcharlotte.com

Memutuskan berhenti dari pekerjaan atau resign memang bukan pilihan yang gampang, yaa. Terlebih lagi pada saat kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Ketika dalam keadaan tertentu, mungkin hasrat ingin mengundurkan diri kembali mencuat karena beberapa alasan. Baik karena membenci pekerjaan tersebut atau karena memiliki atasan yang tidak sabaran atau bahkan rekan kerja yang tidak mendukung. Itu merupakan segelintir alasan di balik keputusan seseorang yang ingin mengundurkan diri. Namun, kita juga harus tetap berpikir jernih dan mempertimbangkan alasan untuk tidak resign.

Terkadang resign bukanlah suatu jawaban yang tepat dari masalah yang kamu hadapi di dalam pekerjaan, yang mana resign juga tidak bisa menjamin akan mendapatkan pekerjaan secara cepat. Oleh karena itu, cobalah untuk mempertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan untuk resign, yaa. Sehingga nantinya tidak akan menyesal setelah mengambil keputusan tersebut.

Nah, buat kamu yang berniat pengin resign, coba perhatikan hal-hal berikut sebelum memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaan. Let’s check this out!!

Pastikan Bila Benar-Benar Ingin Berhenti

Kebanyakan orang memutuskan untuk resign karena merasa produktivitas pekerjaannya menurun atau diiming-imingi dengan peluang kerja yang lebih menjanjikan.

Tapi, nih.. mending coba untuk dipikir ulang deh. Meskipun, kamu memiliki banyak alasan untuk mengundurkan diri ada baiknya kamu memastikan kembali, apakah alasan kamu resign itu sudah tepat?  Karena kalau kamu sudah menyerahkan pengunduran diri, kemungkinan besar kamu tidak akan bisa berubah pikiran dan mendapatkan pekerjaan kembali.

Pertimbangkan Pilihan Lain

Apakah kamu memiliki tawaran pekerjaan lain? Jika iya, cobalah untuk mempertimbangkan pro dan kontra dari posisi baru itu dengan posisi kamu saat ini. Baik mempertimbangkan tanggung jawab pekerjaannya,  lingkungan kerja, fleksibilitas, gaji, maupun tunjangan. Lantas, bagaimana dengan peluang untuk maju?

Jika hasilnya pekerjaan baru lebih menjanjikan dan kamu merasa yakin bahwa ini adalah perubahan yang tepat, maka tidak ada salahnya untuk memilih pekerjaan baru tersebut. Tapi nih.. jika dirasa belum memiliki tabungan atau pendapatan lain untuk memenuhi kebutuhan finansialmu, ada baiknya kalau kamu tetap mempertahankan pekerjaan yang kamu miliki sebelum mengundurkan diri untuk memulai mencari pekerjaan lain.

Sebab, ketika kamu mencari pekerjaan baru dengan status “tidak bekerja” biasanya value yang ada pada diri kamu akan hilang di mata perusahaan, sehingga hal itu justru akan membahayakan diri kamu.

Berhenti dengan Profesional

Cara formal untuk mengundurkan diri adalah dengan menulis surat pengunduran diri dan memberi tahu atasan alasan kamu memutuskan untuk resign. Tetapi, bagi beberapa perusahaan dengan mengirimkan email atau melalui telepon saja sudah cukup. Terlepas dari bagaimana proses kamu mengundurkan diri, akan lebih baik jika disertai dengan menulis surat pengunduran diri. Surat pengunduran diri yang ditulis dengan baik dapat membantu dalam mempertahankan hubungan yang positif  dengan atasan dan perusahaan  yang akan kamu tinggalkan.

Bicaralah dengan Atasan

Tekankan hal positif dan bicarakan tentang bagaimana perusahaan telah menguntungkan dirimu. Namun, jangan lupa untuk menyebutkan alasanmu untuk mengundurkan diri. Hindari bersikap negatif. Terlepas dari alasan kenapa kamu memutuskan untuk resign, pastikan juga untuk mengatakan hal-hal yang benar dalam surat pengunduran diri.

Mintalah Surat Rekomendasi

Sebelum memutuskan resign, ada baiknya jika kamu meminta surat rekomendasi dari atasan. Surat rekomendasi ini nantinya akan bermanfaat bagi karirmu di masa depan. Kamu juga bisa meminta rekan-rekan kerjamu untuk meninggalkan rekomendasi di laman profil Linkedln milikmu. Tetapi, pastikan hal ini tidak mengganggu mereka dan berikan rekomendasi untuk mereka sebagai balasannya.

Cari Tahu Kapan Kamu Akan Mendapatkan Gaji Terakhir

Cari  tahu tentang tunjangan dan gaji yang berhak kamu terima setelah keluar. Konfirmasi kapan kamu akan menerima gaji terakhir. Pastikan kamu mendapatkan jawaban yang detail mengenai hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Kembalikan Fasilitas Perusahaan

Fasilitas perusahaan yang dimaksud di sini termasuk laptop, ponsel, kartu identitas, akun digital yang kamu gunakan dan sebagainya. Koordinasikan ini dengan bagian HRD. Buatlah daftar fasilitas-fasilitas yang harus kamu kembalikan sehingga memudahkan untuk memastikan tidak ada fasilitas yang tertinggal.

Bagaimana Jika Mereka Memintamu untuk Bertahan?

Apa yang harus kamu lakukan jika atasanmu meminta kamu untuk tetap tinggal? Bersiaplah untuk mengusulkan perubahan realistis apa pun yang akan membuat pekerjaanmu saat ini sesuai atau lebih disukai daripada pilihan pekerjaan barumu. Namun, patut diketahui bahwa tidak semuanya positif bila kamu berubah pikiran dan memilih untuk tetap bertahan. Meskipun kamu memutuskan untuk membatalkan pengunduran diri, pastinya akan muncul perasaan tidak nyaman karena membatalkan keputusan awal.

Tetap Bersikap Profesional hingga Kontrak Kerja Berakhir

Bekerjasamalah semaksimal mungkin hingga kontrak kerjamu berakhir. Dengan sikap tersebut, kamu akan dikenang sebagai karyawan yang berdedikasi. Hal itu berpengaruh besar bagi dirimu di masa mendatang yang menjamin bagaimana produktivitas serta sikapmu ke depannya.

Persiapkan Diri untuk Exit Interview

Wawancara ini akan dilakukan agar perusahaan dapat memahami alasanmu mengajukan resign. Pertimbangkan dengan hati-hati dan hindari perkataan yang negatif. Pastikan kamu memberikan masukan jujur mengenai perusahaan, rekan kerja, atasan, dan lainnya.

Ucapkan Salam Perpisahan

Hal terakhir yang perlu kamu lakukan adalah berpamitan dengan atasan dan rekan-rekan kerjamu. Atur pertemuan dengan mereka dan pastikan untuk mengucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini.

Apapun pertimbanganmu dalam melakukan resign, sebagai saran lakukanlah resign dengan baik-baik, komunikasikan pada perusahaan apa yang menjadi keberatanmu dan mengapa mengambil keputusan untuk resign. Karena dengan adanya hubungan yang baik dengan perusahan, sangat mungkin adanya kesempatan baik yang bisa kamu raih di masa mendatang dari perusahaan yang kamu tinggalkan tersebut, entah itu dari individunya maupun organisasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun