Setiap orang yang menjawab panggilan itu nantinya kan ditakdirkan berhaji sesuai dengan kadar jawabannya. Jika ia menjawab sekali maka akan sekali berhaji, jika lebih dari satu kali maka akan berhaji lebih dari sekali.
Cerita diatas disarikan dari kitab tafsir Al qurthubi juz 2 halaman 125.
Setidaknya, dari cerita diatas, takdir sudah termaktub. Jadi menjadi tamu Allah adalah urusan Allah SWT dengan segala kasih sayangnya.
Ada juga yang sudah bertahun - tahun menabung untuk berhaji namun Allah berkehendak lain. Adapula yang secara mendadak tetiba ada saja jalan menuju baitullah.
Kemarin juga sempat viral video TikTok yang memperlihatkan perjuangan seorang pemuda indonesia yang sampai di Mekkah dengan bersepeda (simak di https://vm.tiktok.com/ZSdoNk8qG/?k=1 dan juga di https://vm.tiktok.com/ZSdoNaAt1/?k=1 )
Begitupun kakek saya pun yang berhaji sekitar tahun 1970 an, merupakan awal jamaah haji yang diberangkatkan dengan menggunakan pesawat terbang. Sebelumnya, kakek bercerita bahwa sebelum tahun beliau berhaji, transportasi haji menggunakan kapal laut sehingga butuh waktu beberapa bulan untuk pulang dan pergi.
Maha Kuasa Allah SWT atas segala iradahnya. Semoga kita ditakdirkan bisa menunaikan rukun Islam yang ke 5 hingga anak cucu kita nanti.
Terimakasih telah membaca tulisan ini sampai akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H