Bukan berarti pesantren memiliki Kyai sebagai tokoh sentral lantas semua keputusan berada di pundak beliau. pesantren mengajarkan musyawarah untuk menampung ide konstruktif demi kemaslahatan santri dan pesantren.
Begitupun. Dalam pelajaran sehari - haru, bukan hanya baca tulis kitab kuning saja. Setiap membaca dan menemukan kesulitan, santri tidak akan memecahkan kesulitan tersebut semaunya dengan tanpa dalil atau bukti ilmiah. Sehingga santri membutuhkan tukar pikiran dengan teman seperjuangan demi mendapatkan jawaban yang tepat.
Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Adil secara sosial berarti, berteman tanpa memandang perbedaan, menghormati hak satu sama lain, tidak menghina termasuk menghindari bullying, membantu dengan ikhlas tidak pilih -pilih teman.
Di pesantren hampir semua santri jauh dari rumah. Keadaan seperti inilah yang membuat adanya rasa persaudaraan. Tanpa memandang background masing - masing. Bahkan seringkali tidak mengetahui dari mana dan seperti apa basic temannya. Sehingga, tercipta saling membantu seperti saudara sendiri.
Oke. Tidak hanya untuk Indonesia, Pancasila pun mampu memberi bekas pada miniatur kehidupan bernegaranya, yaitu pesantren.
Terima kasih untuk perjuangan yang masih dirasakan manfaatnya hingga hari ini, 1 Juni 2022.
Demikian. Semoga tulisan ini bermanfaat. Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H