Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jumat, 12 November 2021: Tanpa Mengurangi Ta'zhim, Selamat Hari Ayah, Abah..

16 November 2021   15:40 Diperbarui: 16 November 2021   16:43 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi. Tangkapan layar.

Terlangitkan untuk mereka itu...

Ia yang menjadi pejuang subuh, bahkan bangun lebih dulu dari kokok dan surya,

Ia yang ada di seberang jalan memegang peluit bertopi usang,

Ia yang duduk sambil mengipas peluh di tumpukan muatan truk,

Ia yang memanggul bak angkat beban, berisi penggorengan, membawa lonceng kecil,

Ia yang masuk sungai dan keluar lagi dengan pasir di pundaknya,

Ia yang membawa karung berisi botol plastik dan menghela napas,

Ia yang lari tunggang langgang demi makanan kecil di pundaknya bisa masuk bus antar kota,

Ia yang rela bertopi ember besar dan berteriak teriak,

Ia yang berlumpur, berkerbau, berpadi, dan seulas senyum,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun