Yang terpenting, raih tangannya, tanyakan sebab mengapa ia melakukan itu, dan mulailah dengan kata yang tidak terkesan menggurui, karena kita sendiri yakin dalam diusia itu sebenarnya mereka telah mengetahui halal haram, baik buruk, dan pantas tak pantas.
Sebenarnya, ketika mereka sudah ketahuan salah, mereka sudah merasa bersalah, jadi tugas kita tinggal mengingatkan kembali dengan nasihat yang halus. Jangan beri nasihat saat dalam keadaan marah. Redam dulu, baru temui dia. Satu lagi tunjukkan kesalahannya di tempat yang tidak ramai, karena martabatnya begitu penting.
Menurut Imam Syafi'i, Menyampaikan nasihat hendaknya saat seorang anak tidak bersama siapa-siapa, jika tidak begitu, jangan salahkan anak jika tidak menurut dengan apa yang kita sampaikan. jadikan rahasia kesalahan yang dilakukan anak antara kita dan dia saja. Maafkan dia, hingga nanti ia memiliki sifat pemaaf seperti kita.
Bagaimanapun juga, masa remaja merupakan masa yang memang penuh warna.
Tidak semua masa remaja merupakan masa yang penuh dengan hal-hal negatif.
Karena banyak ilmuwan yang berpengaruh pada peradaban dunia juga meraih kesuksesan di masa remaja. Para panglima perang islam, ahli ilmu, ahli hadits, bahkan para Nabi pun berhasil meraih banyak kemenangan, prestasi, dan menjadi rujukan keilmuan di usia yang masih belia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI