Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampung, Barkat, dan Malam Jum'at (Last Part)

17 September 2021   12:10 Diperbarui: 17 September 2021   12:28 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambungan dari part 2...

Benar saja, tadi malam keluarga menyantap berkat yang dibagikan di mushola RT setelah tahlilan. Suatu berkah yang harus disyukuri.

Oke, mari kita lanjutkan kembali.

Secara harfiah, kita sering mendengar kata yang mirip dengan kata berkat, yaitu berkah dan barakah. Hemat pemikiran penulis, kata berkat, berkah, dan barakah memang relevan. 

Berkat dan berkah merupakan serapan dari bahasa arab بركة "barakah". Bedanya, berkat berlaku dalam bahasa jawa, sedangkan berkah berlaku dalam bahasa nasional.

Saat penulis menyimak ceramah ilmiah dalam rangka "muhafazhah akhirussanah" dari DR. K.H. Reza Ahmad Zahid, L.C., M.A. yang merupakan cucu Tokoh nasional K.H. Mahrus 'Aly Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, beliau mengutarakan bahwa,

-Dalam kitab salaf, barakah (بركة) memiliki makna زيادة الخير "ziyadah al khair" yang berarti bertambahnya kebaikan.-

Analoginya, semisal kebaikan di ibaratkan hujan yang turun dengan sejuk, maka tanah yang basah, tumbuhan yang segar dan subur, serta sumber air yang melimpah merupakan tambahan kebaikan dari turunnya hujan.

Maka, jika seseorang telah diberi Allah SWT. Barakah, maka dirinya menjadi baik ditambah lagi memberikan pengaruh yang baik pula bagi makhluk di sekitarnya. Baik organisme biotik maupun abiotik.

Oleh karena itu, berkah memiliki posisi yang urgen dalam hidup seorang muslim.

Kemudian, apa relevansinya dengan berkat? Berkat adalah makanan yang disajikan oleh tuan rumah dengan tujuan yang baik sebagai shadaqah kemudian dibagikan setelah acara selesai dengan harapan mendapat kebaikan dari Allah SWT. melalui do'a-do'a yang telah dilantunkan. Tentunya berkat adalah makanan yang halaalan thayyiban, didapat dengan cara yang baik dan secara zatnya merupakan perkara yang baik.

Namun, ada 2 hal yang membuat memakan berkat menjadi kurang baik. Yaitu pertama, rasa tamak atau mengharap mendapatkannya. Kedua, berlebihan dalam memakannya.

So, niatkan beribadah dengan ikhlas dan jangan berlebihan.

Demikian. Semoga bermanfaat.

Akhir kalam, 

Wallahu a'lam bishshawaab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun