Selain itu, Julian Nagelsmann melakukan feedback hasil pertandingan yang telah dilakukan menggunakan layar dengan ukuran 6x 3 yang terpasang pada lapangan latihan utama.
Dari layar ini, Julian Nagelsmann melakukan evaluasi permainan tim dan menyiapkan strategi yang terbaik pada setiap pertandingan yang akan dilakukan.
Selain itu, sistem teknologi ini memberikan kepercayaan yang besar terhadap seorang analis video dalam menyiapkan analisis permainan dari tim lawan yang akan dihadapi pada pertandingan berikutnya.
Penggunaan sistem teknologi ini merupakan pondasi awal terhadap sistem pelatihan pada masa yang akan datang. Satu sisi positif dari teknologi kepelatihan ini adalah dapat mengurangi konflik yang timbul antar pemain dan pelatih dan dapat menurunkan kekisruhan dalam tim yang dipimpinnya.
Secara keseluruhan, kepemipinan (leadership) dari seorang pelatih sepakbola memberikan pembelajaran bahwa untuk menciptakan leader yang berintegritas dan pekerja keras dan mencapai hasil yang diinginkan tidak mudah dan perlu proses panjang serta dukunganyang besar dari pengikut (follower).Pengintegrasian dengan teknologi membantu seorang leader dalam mengurangi terjadinya konflik dalam suatu organisasi dan menciptakan inovasi dalam percepatan analisis suatu data.
Untuk mencapai suatu tujuan organisasi, tipe kepemimpinan yang jujur, berintegritas dan pekerja keras ini patut dikedepankan dengan mengintegrasikan inovasi dalam analisis data yang telah tersedia untuk mengatasi permasalahan serta tantangan yang akan dihadapi.
Dengan integrasi kepemimpinan ini diharapkan "lahir" pemimpin yang berintegritas dan pekerja keras seperti seorang Alex Ferguson dan inovator seperti Julian Nagelsmann.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H