Mohon tunggu...
Nami Otrapus
Nami Otrapus Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Menulis dan Membaca

Pegiat Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Heroik Mathilda Batlayeri, Nama Bandara di Saumlaki

27 September 2021   22:51 Diperbarui: 27 September 2021   23:15 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara Mathilda Batlayeri di Saumlaki (Foto: mathilda-airport.com)  

Nama Mathilda Batlayeri juga disematkan pada bandara di Saumlaki. Di manakah? Saumlaki adalah ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang mencakup seluruh Kepulauan Tanimbar. Sebelumnya bernama Maluku Tenggara Barat. Terbentuk setelah berpisah dengan Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2002. 

Saumlaki juga merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Letak Saumlaki tepatnya berada di Pulau Yamdena yang merupakan bagian dari Kepulauan Tanimbar. Jika dilihat peta, Saumlaki berada di bawah.

Muncul juga pertanyaan, gugurnya Mathilda di Kalimantan Selatan, sementara bandara berada di Maluku, mengapa pakai nama Mathilda? Pertimbangan utama bahwa  Mathilda adalah asli dari Kepulauan Tanimbar. Ia menikah dengan Adrianus Batlayeri, tahun 1944.  

Adrianus masuk Polisi saat Polri berdiri dan melakukan penerimaan anggota pertama kali. Lalu bertugas di Kurau Kewedanaan Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Adrianus berpangkat Agen Polisi II.

Bandara di Saumlaki itu akhirnya bernama Bandara Mathilda Batlayeri. Info dari Humas Bandara Mathilda Batlayeri, sekarang ini bandara berkode WAPS/SXK itu mempunyai panjang runway 2.000 m x 45 m, taxiway 110 m x 23 m, dan apron 200 m x 75 m. Jenis pesawat terbesar di antaranya ATR -72. Untuk sisi darat, bandara kategori domestik dan kelas III ini mempunyai terminal 1.440 m2.

Kepala Bandara Mathilda Batlayeri Akhmad Romi saat upacara Harsubnas 2021 ( Foto: mathilda-airport.com)
Kepala Bandara Mathilda Batlayeri Akhmad Romi saat upacara Harsubnas 2021 ( Foto: mathilda-airport.com)

Sejak 20 November 2020 Kepala Bandara Mathilda Batlayeri dijabat oleh  Akhmad Romi. Sebelumnya sebagai Kepala Bandara Amahai. Kabandara mempunyai tekad untuk membawa bandara ini menjadi lebih baik lagi kedepannya dalam hal pelayanan publik.

Apalagi tahun depan (2022), Bandara Mathilda Batlayeri ini menjadi salah satu dari 21 bandara yang masuk prioritas pengembangan. Sebagaimana dikemukakan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam RDP dengan Komisi V DPR RI, Rabu (1/9/21) lalu, bahwa terdapat 21 kegiatan prioritas di 21 bandara yang sudah terakomodir pada rincian pagu anggaran Ditjen Perhubungan Udara tahun anggaran 2022.

Berbagai proyek tersebut terakomodir melalui berbagai cara. Misalnya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), multi year contract (MYC) 2021-2022 serta pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN).

Nah, Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki masuk skema SBSN. Selain Saumlaki, skema SBSN ini ada juga bandara baru Siboru-Fak Fak, bandara baru Nabire, bandara baru Mentawai, Bandara Kepi, Bandara Wamena, Bandara APT Pranoto, bandara baru Mandailing Natal serta Bandara Rendani-Manokwari. ( yh / Apron IDN )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun