Mohon tunggu...
Nami Otrapus
Nami Otrapus Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Menulis dan Membaca

Pegiat Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beginilah Masa Kecil Menhub Budi Karya, Suka ke Masjid Santren

30 Agustus 2021   12:46 Diperbarui: 30 Agustus 2021   13:41 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis Nami Otrapus

              

Hari itu, Sabtu ( 28 Agustus 2021), Menteri Perhubungan  Budi Karya Sumadi terhitung sibuk. Banyak kegiatan yang harus diikutinya. Di antaranya meninjau kegiatan Serbuan Vaksinasi di Kantor Kecamatan Bagelen, Purworejo.

Nah, di sela kesibukan itulah Menhub Budi Karya menyempatkan diri berkunjung ke sebuah masjid di Desa Bagelan. Oh ya, Desa Bagelan ini merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Bagelan. Kecamatan ini berjarak sekitar 13 Km dari ibu kota Kabupaten Purworejo. Letaknya paling timur sehingga berbatasan langsung dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Apa sih istimewanya masjid itu sehingga menarik perhatian Menhub? " Dulu waktu saya kecil sering ke masjid sini," kata Menhub. Lho, ternyata masa kecil Menhub sering juga ke  Bagelan. Ketika penulis mengintip instagram @budikaryas, di posting ada penjelasan Bagelan adalah kampung halaman ayah beliau. Eyang beliau, leluhur Menhub, berasal dari Bagelan ini.

Wajar saja jika Menhub menyempatkan diri ke Desa Bagelan. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau disingkat Jasmerah. Ini  adalah semboyan yang terkenal yang diucapkan oleh Sukarno, dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. Menhub tak mau melupakan sejarah masa kecilnya.

Bahkan  kepada media yang mengikuti kunjungan ke Bagelan, Menhub menyatakan sudah lama ingin melihat masjid masa kecilnya, dan akhirnya terwujud Sabtu itu. " Ini masjid kuno dengan keunikan bangunan yang perlu dijaga karena usia bangunan juga sudah sangat tua, " kata Menhub Budi Karya.

Sejarah Masjid Santren 

Masjid yang dikunjungi Menhub itu dinamakan Masjid Santren. Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id,  Masjid Santren Bagelen itu berusia tua. Masjid Santren merupakan sebuah kompleks masjid yang dikelilingi kompleks makam. Keberadaan masjid ini dapat dikaitkan dengan angka tahun yang terdapat pada salah satu nisan di kompleks makam.

Memang, untuk menentukan kepastian kapan Masjid Bagelan dibangun masih menemui kesulitan karena minimnya data. Namun sebuah prasasti yang ditemukan di salah satu tiang "Soko Rowo" dan Nisan berangka tahun yang terdapat disebelah utara, bisa diketahui kisaran tahun pembangunannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun