Aksi nekat ini dilakukan dengan tujuan yang sama, yakni untuk menggasak barang-barang berharga atau uang tunai yang mungkin tersimpan di dalamnya. Namun, dalam aksi kedua tidak ada barang atau uang yang hilang.Â
Kasus pencurian di etalase dagang Ika Nuraidah masih menjadi misteri hingga saat ini. Pelaku melarikan diri dan membawa kabur sejumlah uang tunai. Karena tidak ada bukti yang kuat untuk mengungkap identitas pelaku, kejadian ini semakin tidak jelas.Â
Rekaman CCTV biasanya sangat membantu dalam mengidentifikasi pelaku, tetapi tidak tersedianya rekaman yang mengarah langsung ke lokasi kejadian menjadi kendala utama dalam mengungkap kasus ini. Sangat sulit bagi siapa pun untuk menggambarkan pelaku secara detail jika tidak ada bukti visual.Â
Kejadian ini tentunya membuat Ika Nuraidah kecewa. Keuntungan yang Ika dapatkan dari hasil penjualan hilang. Meskipun demikian, Ika belum melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwenang karena tidak ada bukti yang dapat mendukung laporan tersebut. Ika dan para pedagang lainnya hanya dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini.Â
Mereka perlu lebih waspada dan meningkatkan keamanan di lokasi sekitar tempa mereka berdagang. Salah satunya dengan memasang CCTV di lokasi yang strategis sehingga membantu memantau aktivitas di sekitar dan mencegah hal seperti ini terulang kembali.
Dari adanya kasus pencurian tersebut, pencurian masih terus berlanjut di wilayah Kacapiring bahkan hingga 2 sampai 3 minggu belakang. Mulai dari hilangnya 12 pasang Sepatu hingga satu unit sepeda motor, sehingga menimbulkan rasa was-was bagi warga sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H