Mahasiswa PKL SKM Penggerak Universitas Negeri Semarang melaksanakan program "SIAGA DARA" (Kolaborasi Bersama Cegah Demam Berdarah) di Kelurahan Plalangan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada Oktober 2022.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Gejala awal demam berdarah adalah demam tinggi mendadak, bintik-bintik merah pada kulit, dan lemah lesu. Apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan gejala lanjutan seperti perdarahan (mimisan, muntah atau berak darah), gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat, hingga mengakibatkan kematian.
Kota Semarang merupakan salah satu daerah endemis DBD di Indonesia. Kecamatan Gunungpati adalah salah satu Kecamatan dengan angka CFR (Case Fatality Rate) atau Angka Kematian DBD tertinggi di Kota Semarang. Sampai bulan Oktober tahun 2022 terdapat 29 kasus DBD dengan 3 kematian, meningkat dari tahun 2021 yaitu 27 dengan 0 kematian, padahal tahun 2022 belum mencapai akhir tahun.
Mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES yang terdiri dari 2 mahasiswa dari Prodi Kesehatan Masyarakat menggalakkan program "SIAGA DARA" yang dilaksanakan di Kelurahan Plalangan yang merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Gunungpati. Berdasarkan data Sistem Informasi Tunggal Dara Dinas Kesehatan Kota Semarang terjadi peningkatan kasus DBD dari tahun 2021 di wilayah Kelurahan Plalangan.
Adapun program yang diselenggarakan diantaranya berupa penyuluhan DBD, peningkatan kualitas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan PJN (Pemeriksaan Jentik Nyamuk), serta diseminasi informasi melalui pemasangan banner DBD pada beberapa titik di Kelurahan Plalangan.
Awalnya, penentuan program dilakukan melalui diskusi bersama pengurus FKK (Forum Kesehatan Kelurahan) dengan menganalisis kebutuhan masyarakat dan efisiensi program. Setelah diskusi tersebut, ditemukan kesepakatan bahwa intervensi yang dilakukan adalah program penyuluhan DBD, peningkatan kualitas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), serta pemasangan banner info DBD di beberapa titik di kelurahan Plalangan.
Kegiatan penyuluhan DBD dilakukan setelah APEL Pembukaan PSN Serentak di Kelurahan Plalangan yang dihadiri oleh Lurah Plalangan, Staf Kelurahan, Pengurus FKK, dan Kader Kesehatan Kelurahan Plalangan. Topik utama yang dibahas pada penyuluhan tersebut adalah peningkatan 3M Plus, tempat-tempat yang terdapat jentik nyamuk namun sering dilewatkan serta pertolongan pertama DBD mengingat tingginya angka kematian DBD di Kecamatan Gunungpati.Â
Kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan mengikuti PSN bersama dalam upaya pencegahan perkembangbiakan nyamuk dengan menyeluruh pada tempat-tempat yang sering dijumpai jentik nyamuk namun terlewatkan seperti botol-botol bekas, pot bunga, dan tempat tiang bendera di halaman rumah warga.
Selain program penyuluhan dan peningkatan kualitas PSN. Mahasiswa PKL juga memasang banner berisi informasi pencagahan, pertolongan pertama, dan data kasus DBD di beberapa titik strategis di Kelurahan Plalangan. Pemasangan ini bertujuan untuk peningkatan serta mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap kejadian DBD.
Kegiatan SIAGA DARA ini juga dilanjutkan dengan kolaborasi bersama salah satu sekolah di Kelurahan Plalangan yaitu SDN 03 Plalangan dalam mencegah DBD melalui pemeriksaan jentik di sekolah dan penyuluhan DBD kepada siswa yang bertujuan agar pencegahan DBD tidak hanya di lingkungan rumah namun juga di lingkungan sekolah, dimana umumnya anak-anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah.
Warga Kelurahan Plalangan berharap dengan adanya kegiatan PKL SKM Penggerak jurusan Kesehatan Masyarakat UNNES ini dapat meningkatkan pengetahuan DBD warga serta peningkatan kualitas kader kesehatan dalam pemeriksaan jentik sehingga dapat mencegah munculnya kasus DBD baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H