Adapun teknik yang paling sering digunakan dalam ecoprint yaitu teknik pounding atau dipukul, karena Teknik ini dinilai lebih mudah untuk dilakukan.
Tahapan membuat Ecoprint Teknik Pounding (dipukul)
- Siapkan kain putih polos dan air yang sudah diberi tawas.
- Masukkan kain putih polos kedalam campuran air tawas dan rendam selama satu malam.
- Jemur kain hingga kering
- Setelah kering, bentangkan kain tersebut dan susun daun diatas kain.
- Tutup daun tersebut dengan plastik agar daun yang di pukul dapat menempel sempurna pada kain.
- Pukul secara merata daun tersebut sampai getah daunnya membentuk motif daun di atas kain.Â
- Jika motif sudah terlihat, angkat daun dari atas kain.Â
- Setelah dipastikan benar-benar menyerap, bilas dengan air yang sudah diberi tawas lalu jemur hingga kering.
- Setelah kering, rendam sekali lagi lagi kain dengan air tawas selama 1 jamÂ
- jemur kembali kain agar warna daun tidak luntur saat dicuci.
Eco printing, sebuah teknik seni yang memadukan kreativitas yang kini semakin dikenal luas di kalangan para seniman dan pecinta kerajinan tangan. Banyak pengrajin Ecoprint di Indonesia, salah satunya Aliyah Nabila yang berasal dari Ngunut, Tulungagung dengan brand yang ia buat yaitu Jejak Alam Earth Wear yang aktif mengadakan pelatihan dan menjual produknya sendiri. Untuk produk hasil ecoprint sendiri terbilang cukup mahal karena jenis bahan yang digunakan seperti kulit atau sutra, bisa mempengaruhi harga jual. Selain itu semakin rumit motif dan kreatif prosesnya, nilai ekonomi produk ecoprint akan semakin tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H