Mohon tunggu...
Ernawati
Ernawati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

My other side. Psikolog yang doyan nulis fiksi 🤩🤩🤩

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Terbuka untuk Ayah Pidi Baiq

8 Maret 2020   04:43 Diperbarui: 8 Maret 2020   04:42 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://soundcloud.com/pidibaiq | www.canva.com

Ngga tahu kenapa. Mungkin karena ngewakilin orang-orang jaman sekarang yang pikirannya sering morat-marit ya, Yah. Ngomongnya begini, ngerjainnya begitu. Nikahnya sama yang ini, sayangnya sama yang itu. Duh, Gusti!

Atau mungkin karena aku teh lagi kena karma ya, Yah. Jadi nulisnya ngalor-ngidul. Soalnya dulu pas aku masih gadis, lagi ranum-ranumnya, banyak jejaka lagi ngejar, eh akunya malah nikah. Padahal ada yang sampai nyimpen gaji pertama, kedua, ketiga, sampai kesepuluh buat ngehalalin aku. Tapi akunya malah ngejar orang lain. Padahal orang yang aku kejar, ngejar orang lain juga. Duh, rumit ya, Yah. Kayak lagunya Kunto Aji yang judulnya 'Rehat'. Liriknya yang kayak gini, Yah…

 ...Yang dicari hilang,

yang dikejar lari…

 

Bener ngga, Yah?

Kalau menurut aku, jawabannya bisa bener, bisa salah. Soalnya aku juga denger lagunya Hindia yang judulnya 'Secukupnya'. Katanya, jaman sekarang banyak orang-orang yang sengaja wisata masa lalu karena lelah ngejalanin rutinitas masa kini. Liriknya yang seperti ini, Yah…

...Wisata masa lalu

Kau hanya merindu

Mencari pelarian

Dari pengabdian yang terbakar sirna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun